Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesa untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.
“BKKBN membutuhkan dukungan dari banyak mitra, termasuk dari UI dalam mempercepat penurunan angka stunting, BKKBN perlu mendapatkan masukan dari kalangan akademisi terkait apakah benar stunting menjadi indikator terdekat dalam menentukan kualitas sumber daya manusia? Diperlukan riset lebih lanjut untuk dapat mengetahui indikator utama dalam menentukan kualitas SDM,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan resmi, Minggu (23/5).
Baca juga: Cegah Kecurangan Vaksinasi, Komunikasi Publik Harus Ditingkatkan
Hasto mengatakan inovasi yang dilakukan BKKBN dalam upaya menurunkan angka stunting adalah dengan pendampingan keluarga secara melekat, sehingga benar-benar dapat dipastikan bantuan penambah darah, atau tambahan makanan dari pemerintah diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat, tanpa pendampingan semua program akan menjadi useless dan terjadi penumpukan persediaan di gudang-gudang daerah.
“Dulu jaman Prof Haryono, program Keluarga Berencana sangat sukses bisa menurunkan angka pertumbuhan penduduk secara pesat dengan cara merubah perilaku dan mindset masyarakat pada saat itu, sekarang diperlukan cara bagaimana membangun SDM yang unggul dalam waktu dekat, melakukan revolusi untuk menciptakan manusia-manusia unggul Indonesia, ini diperlukan kerjasama BKKBN dengan semua pihak termasuk akademisi untuk menemukan cara yang cepat dan efektif,” tambah Hasto.
Adapun, ke depan MoU antara BKKBN dan FKM UI ini perlu dilanjutkan dengan diperbaharui dan disesuaikan kembali dengan kemajuan zaman, seperti kerja sama dalam melakukan riset bersama dan kerjas ama dalam pPendidikan. Dekan FKM UI beserta jajarannya pun sangat mendukung program penurunanan angka stunting yang saat ini menjadi tanggung jawab utama BKKBN.
Baca juga: Warnai Dunia Pariwisata, Bakti Kominfo Sukses Gelar Pameran Foto
“Salah satu program yang dilakukan UI adalah pengabdian masyarakat, dengan adanya program pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa FKM UI dapat disinergikan dengan program pendampingan keluarga ini, sehingga bukan hanya masalah kesehatan ataupun non kesehatan yang diintervensi mahasiswa namun juga dapat ikut serta mendampingi keluarga secara langsung,” ujar Dekan FKM UI Sabarinah Prasetyo.
Selain pengabdian masyarakat, FKM UI pun mendukung seluruh karyawan BKKBN untuk dapat meneruskan jenjang pendidikannya baik sarjana (S1), magister (S2) ataupun doktor (S3) dimana program doktor bisa dilakukan dengan metode kuliah dan riset atau hanya riset saja, namun ini tetap dengan beberapa syarat yang telah ditentukan, sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM karyawan BKKBN dalam mencapai target utama BKKBN dalam mensejahterakan keluarga. (H-3)
ILUNI UI dianggap unik karena memiliki tiga stakeholder sekaligus yaitu akademisi di kampus, di dunia industri dan mahasiswa sebagai SDM masa depan.
Pemikiran Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai fondasi penting dalam membentuk arah kebijakan ekonomi dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyat kecil.
Gerakan nasional ini diluncurkan langsung Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PKKMB UI 2025.
IKATAN Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) akan menggelar Pemilihan Langsung (Pemila) Ketua Umum ILUNI UI periode 2025–2028 pada 23–24 Agustus 2025 secara elektronik (e-vote)
Ivan meyakini setiap alumni UI layak mendapatkan dukungan yang nyata agar bisa melangkah lebih jauh.
Apabila aset UI dikelola secara produktif akan dapat membantu subsidi bagi Uang Kuliah Tunggal atau UKT bagi mahasiswa.
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved