Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PADA Juli 2020 silam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberikan peringatan tegas bahwa penularan Covid-19 bisa melalui udara. Yakni melalui batuk, bersin (dalam bentuk droplets) dan bicara (dalam bentuk mikrodroplets) yang akan mengendap di lantai.
Selain itu, penularan Covid-19 juga bisa melalui pernapasan. Pasalnya, bernafas akan mengeluarkan partikel virus dalam aerosol berukuran kecil. Bahkan, ukuran ini juga paling lazim terhirup oleh nafas.
Partikel aerosol tetap hidup dan berterbangan di udara dalam ruangan tertutup hingga 1 sampai 3 jam virus bisa hidup, dengan rata-rata penularan terjadi sekitar 90 persen.
Researcher dan Literature Reviewer Covid-19, dr. Normalina Sandora mengungkapkan, setelah lebih dari setahun pandemic, konsentrasi virus dalam populasi menyebabkan jumlah kasus terinfeksi dengan asimptomatik (tidak bergejala) dan presimptomatik (belum muncul gejala) adalah satu dari tiga orang.
Permasalahan dari penyebaran infeksi SARS-CoV-2 adalah orang-orang yang positive rRT-PCR tetapi belum bergejala (masih dalam fase inkubasi) atau tidak bergejala dapat menyebarkan virus dan menginfeksi orang lain.
"Masalahnya kita sudah satu tahun pandemic sekarang selain mutasinya banyak, jumlah orang yang sudah terinfeksi menjadi dalam populasi juga semakin tinggi sehingga ada laporan-laporan kalau satu orang berstatus asimptomatik dari bernapas dan tidak memakai masker dia bisa menghembuskan sekitar satu juta copies perjam menularkan Covid-19," kata Normalina Sandora, dalam keteranganya, Jumat (21/5/21).
"Jadi kalau di ruangan itu bisa 90 persen sehingga strateginya agar pandemi tidak berketerusan sampai bertahun-tahun kita harus jalankan 3 M plus seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjaga aliran udara," sambungnya.
Menurut Normalina, menjaga aliran udara dalam sebuah ruangan yang tertutup sangatlah penting untuk menurunkan populasi virus Covid-19. "Aliran udara itu penting sekali untuk menurunkan populasi virus di dalam ruangan tertutup. Jika populasi virus Covid-19 menurun, secara otomatis angka penularan kasus baru pun berkurang yang akhirnya dapat meningkatkan kesehatan dan membuat perekonomian kembali berputar," ujarnya.
Normalina juga berharap masyarakat Indonesia mengikuti dan menjalani aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya mengikuti vaksinasi.
Sebab, dengan vaksinasi resiko penyebaran dan penambahan kasus terinfeksi Covid-19 dalam masyarakat akan berkurang dikarenakan mempunyai imunitas yang kuat dan membantu menghambat laju mutasi virus Covid-19. (OL-13)
Baca Juga: Kemenag belum Dapat Kepastian Penyelenggaraan Haji dari Arab Saudi
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
KETUA Satgas covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Erlina Burhan, menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi ke-4 atau booster ke-2.
Achmad menyebut bahwa pemberian uang jasa pelayanan medis Covid-19 tidak berpedoman pada aturan yang berlaku
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Kasus covid-19 di Indonesia bertambah 565 pada Minggu, 9 April 2023. Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.751.168 orang.
Coba ingat-ingat lagi wajah orang terdekat kita yang telah tiada. Begitu pula deretan angka yang hingga kini masih terpampang di laman situs covid19.go.id. Mereka bukan statistik belaka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved