Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
HARI ini, Kamis (20/5), pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, meluncurkan Program Nasional Literasi Digital yang diberi judul “Makin Cakap Digital.”
Dilansir dari siaran langsung Youtube Kemkominfo TV, program itu merupakan tidak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo mengenai percepatan transformasi digital nasional, khususnya dalam rangka pengembangan sumber daya manusia digital.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, program ini adalah sebuah keharusan seiring semakin intensifnya penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Ruang Digital Dibanjiri Konten Positif
Setidaknya ada 196,7 juta pengguna internet hingga saat ini. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi digital yang diproyeksikan mencapai US$124 miliar pada 2025 mendatang.
Oleh sebab itu, Kemkominfo berinisiatif mengemban tugas itu, memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan pemanfaatan internet.
Selain itu, program itu juga dibuat dengan tujuan membentengi warga internet dari dampak-dampak negatif internet.
Kemkominfo telah merencanakan 20.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital: digital etiquettes, digital society, digital skill, dan digital culture.
Setiap tahunnya, program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 Juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.
Johnny juga berharap setidaknya ada 50 juta masyarakat Indonesia yang terliterasi secara digital hingga 2024 mendatang.
Sasaran itu juga melampaui target di program kerja Kemkominfo sebelum-sebelumnya.
“Sasaran program yang melompat jauh lebih besar dari capaian sebelumnya menandakan keseriusan pemerintah dalam melakukan terobosan dan akselerasi di bidang pengembangan manusia digital,“ ujar Johnny.
Program Literasi Digital Nasional ini juga telah mendapatkan penghargaan di tingkat internasional dengan penganugerahan World Summit on Information Society (WSIS) Prize Winner 2020 yang merupakan penghargaan tertinggi untuk inisiatif teknologi informasi dan komunikasi di tingkat global dari International Telecommunication Union (ITU) PBB.
Inisiatif Kemkominfo tidak sampai di situ saja. Dalam rangka mengasah kemampuan digital di tingkat menengah, Kemkominfo juga mencanangkan program Digital Challenge Scholarship (DTS) yang bekerja sama dengan 93 universitas dan politeknik, menyediakan 100.000 beasiswa per tahunnya.
Harapannya, program ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital seperti Big Data, Artificial Intelligence, Mesin Learning, Cloud Computing, Cyber Security, dan pemanfaatan teknologi digital lainnya.
Sedangkan untuk tingkat lanjutan, Kemkominfo mencanangkan Digital Leadership Academy (DLA) yang terbuka bagi 300 pemangku kebijakan di sektor publik dan privat di setiap tahunnya.
Kemkominfo mengharapkan dukungan dari presiden dan partisipasi aktif dari para menteri demi kelangsungan program ini. Tidak lupa Menkominfo juga meminta dukungan masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti kelas literasi digital ini
“Mari kita bersama-sama mengikuti kelas literasi digital yang terbuka luas secara gratis di tahun ini dan di tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya. (OL-1)
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved