Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
TANGGAL 13 Mei 2021 diperingati sebagai hari besar dua umat beragama di Indonesia. Pertama, hari raya Idulfitri 1442 H bagi umat muslim, dan Kenaikan Yesus Kristus, Isa Al-Masih bagi umat Kristiani. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, perayaan dua hari besar keagamaan pada hari yang sama merupakan momentum bersejarah dan anugerah persaudaraan di Indonesia.
"Perayaan Idulfitri 1442 Hijriyah ini merupakan momentum bersejarah karena bertepatan dengan perayaan Kenaikan Yesus Kristus, Isa Almasih, bagi umat Kristiani yang jatuh pada hari yang sama kemarin, tanggal 13 Mei 2021," ujar Menteri Johnny dalam Halal Bihalal Lebaran 1442 H yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dari Jakarta, Jum'at (14/5).
Mewakili keluarga besar Kementerian Kominfo, Menteri Johnny menyampaikan ucapan selamat hari raya Idulfitri 1442 Hijriyah bagi umat muslim di Indonesia.
"Minal Aizin wal Faizin, mohon maaf atas segala salah dan khilaf. Marilah kita maknai perayaan Idulfitri ini, sebagai momentum untuk kembali kepada fitrah dan naluri kemanusiaan yang murni, kembali kepada keberagamaan tetapi tetap menjaga keharmonisan dan kerukunan di antara kita sekalian," jelasnya.
Menkominfo juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Menkopolhukam Mohammad Mahfud MD, yang kini berusia 64 tahun bertepatan tanggal 13 Mei 2021. "Semoga selalu sehat dan sukses dalam karya, dalam karsa, bertambah pahala dan berkat berlimpah dari Tuhan Sang Pencipta," imbuhnya.
Menteri Johnny menyatakan perayaan Idulfitri selalu identik dengan momentum silaturahmi yang penuh dengan kasih sayang dan kedamaian. Momentum itu sejalan dengan prinsip rahmatan lil alamiin, bahwa umat Islam di Indonesia senantiasa mengambil peran menebar kebaikan untuk semesta alam, menjalin toleransi dan kerukunan tanpa sekat dalam keberagaman.
Selain menebar kebaikan, menjalin toleransi dan kerukunan, Menkominfo menilai momentum tersebut juga selaras dengan Pancasila sebagai Ideologi negara dan prinsip Bhineka Tunggal Ika, dimana terdapat kehidupan masyarakat yang majemuk dan plural.
"Dalam perayaan Idulfitri, umat Islam memperingati ‘hijrah’ atau perpindahan Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam (SAW) bersama sahabat-sahabatnya dalam rangka meninggalkan kampung kemusyrikan menuju suatu kampung keimanan, dalam rangka melakukan pembinaan dan pendirian masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, sebuah masyarakat yang baik di sisi Tuhan dan Rasul-Nya," ujarnya.
Sementara dalam perayaan Kenaikan Isa Almasih, umat Kristiani memperingati ‘naiknya’ atau ‘hijrahnya’ Isa Almasih ke Surga, yang menerobos batas ruang dan waktu dalam perjalanan penebusan seluruh umat manusia sampai dengan akhir zaman.
"Kedua peristiwa keagamaan yang dirayakan pada hari yang sama ini, tentu saja sangat bermakna sebagai sebuah anugerah untuk saling meneguhkan dan mengukuhkan persaudaraan sejati di antara sesama anak bangsa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa," jelasnya.
Johnny menyatakan persaudaraan dalam keberagaman antar umat beragama, juga mencerminkan prinsip-prinsip moral dasar kemanusiaan yang dihayati secara universal.
Baca juga : Sri Mulyani Habiskan Malam Lebaran dengan Keluarga Secara Virtual
"Diantaranya, prinsip-prinsip penghormatan terhadap martabat manusia, prinsip-prinsip berpihak pada kaum miskin atau kaum dhuafa (Option for the poor), prinsip solidaritas sebagai komitmen untuk memperjuangkan kebaikan bersama (Bonum Commune), prinsip subsidiaritas yang menjamin sebuah tatanan sosial yang adil dan beradab," jelasnya.
Adapun prinsip lainnya adalah kesejahteraan umum sebagai hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto). Adagium latin ini lebih menakankan kesejahteraan umum bagi masyarakat yang hidup aman dan tertib.
"Prinsip-prinsip moral dasar kemanusiaan universal tersebut juga sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan kita yang terus-menerus diperjuangkan, sejalan dengan sikap dan setiap perkembangan dan perubahan zaman. Di antaranya nilai religiusitas, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai produktivitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, nilai keseimbangan antara hak dan kewajiban, saling toleransi dan tolong-menolong, nilai demokrasi dan cinta Tanah Air, serta nilai kesetaraan di hadapan hukum atau Equality Before the Law," pungkasnya.
Menteri Johnny menjelaskan, salah satu peristiwa besar dalam sejarah kaum muslimin adalah peristiwa hijrah. Spirit hijrah saat ini menjadi relevan ketika dunia menghadapi pandemi, dimana hijrah dari ekosistem yang serba fisik ke ekosistem protokol kesehatan yang ketat.
"Masyarakat juga berubah dari interaksi fisik ke interaksi online atau virtual. Hijrah dalam bentuk meninggalkan kebiasaan lama menuju keadaban baru, agar umat manusia terbebas dari pandemi Covid-19 dan kehidupan sosial-ekonomi kita bisa bangkit kembali," ujarnya.
Di sisi lain, disrupsi digital yang menggerus begitu banyak sisi kehidupan memaksa masyarakat untuk hijrah dalam bentuk transformasi digital. Tujuannya untuk terus membangun negeri sebagai bagian dari ibadah bersama.
"Salah satu makna hijrah dalam konteks masa kini adalah berbenah ke arah yang lebih baik. Tentu hal ini sangat berhubungan dengan kondisi sekarang, di mana kita harus mengubah pola hidup keluarga dan sosial dalam menghadapi pandemi sehingga kita dan seluruh masyarakat aman dari virus Covid-19 ini," ajak Menteri Johnny.
Sebagai umat beragama, Menteri Kominfo mengajak masyarakat untuk tetap berpegang teguh pada harapan akan kasih Tuhan Sang Pencipta seperti ungkapan Ubi Caritas, Deus Ibi est. Ungkapan latin itu menurutnya bermakna di mana ada kasih, di situ Tuhan hadir.
"Akhirnya, di hari penuh kebahagiaan ini, sekali lagi kami menyampaikan ucapan selamat hari raya Idulfitri 1442 Hijriyah, minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin," imbuhnya.
Acara Halal Bihalal dipimpin langsung oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Dihadiri Menkominfo Johnny G. Plate, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Intelejen Negara Budi Gunawan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar, Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Kemudian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, serta beberapa Duta Besar, perwakilan pimpinan Kepolisian RI, TNI dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya. (OL-7)
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Setiap kedatangan bulan maulid Nabi selalu muncul pertanyaan pencetus atau orang yang pertama kali mengadakan maulid Nabi.
Dari 14 sapi yang dikurbankan, terdapat tujuh sapi jenis limosin yang beratnya lebih dari satu ton.
Selain pembagian hewan kurban, kegiatan CSR juga mencakup berbagai program sosial lainnya seperti pemberian bantuan sembako dan kebutuhan pokok kepada keluarga kurang mampu.
Aktivitas Kickoff Distribusi Qurban 2024 dilaksanakan secara hybrid di kandang dan lokasi pemotongan hewan kurban.
Dengan berkurban, umat Islam dapat memperkuat komitmennya dalam menjalankan ajaran agama dengan penuh keikhlasan dan kontribusi nyata terhadap masyarakat.
Hari Raya tidak hanya tentang berkurban, tetapi juga tentang nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved