Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Satgas Imbau Waspada Tren Perburukan Kasus Covid-19 di Sumatra

Atalya Puspa
12/5/2021 12:11
Satgas Imbau Waspada Tren Perburukan Kasus Covid-19 di Sumatra
covid-19(Ilustrasi)

SATGAS Covid-19 memantau adanya tren peningkatan kasus di Pulau Sumatra dalam satu bulan terakhir. Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan kenaikan kasus tersebut terlihat dari perbandingan kasus antara Pulau Jawa dan Sumatra.

Ia menjelaskan, dilihat dari jumlah penduduk, Pulau Jawa memang akan menyumbangkan angka yang tinggi pada kasus nasional. Namun demikian, sumbangsih kasus covid-19 di Pulau Jawa kepada kasus nasional mengalami tren penurunan dari yang tadinya 72% pada Januari menjadi 61,23% pada Mei.

"Ini berbeda dengan Pulau Sumatra. Sejak Januari Pulau Sumatra menyumbangkan kasus maksimum di bawah 20%. Januari hingga Maret selalu di bawah 10%. Namun ada kenaikan kontribusi pada April 2021 dari yang tadinya selalu di bawah 10% menjadi 23%. Bahkan pada Mei sepertiga kasus nasional disumbangkan oleh pulau Sumatera yakni 34,01%," kata Dewi dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (12/5).

"Ini menjadi alert untuk kita bahwa kasus di Pulau Sumatera naik dari 27,22% dari Januari ke Mei," tambah Dewi.

Selain penambahan kasus, Pulau Sumatra juga mengalami peningkatan kasus kematian dari Januari hingga Mei yakni naik 17,18%.

"Bahkan jumlah kematian di Pulau Sumatra pada Mei memberikan sumbangsih pada seperempat kasus nasional," ucap Dewi.

Baca juga: Jalan Tol Lintas Sumatra Ramai Dipenuhi Kendaraan

Lebih lanjut, perkembangan kasus covid-19 ke arah yang lebih buruk juga dapat dilihat dari jumlah keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan covid-19. Secara nasional terdapat enam provinsi dengan jumlah keterisian tempat tidur paling tinggi, yakni di atas 60%, dan lima diantaranya berasal dari pulau Sumatra, yakni Sumatera Utara 63,8%, Kepulauan Riau 61,6%, Riau 58,2%, Sumatera Selatan 54,3%, dan Jambi 53,9%.

"Bahkan, angka keterpakaian di Pulau Jawa lebih kecil dibanding Sumatera. Di mana masing-masing pulau jawa memiliki angka keterpakaian tempat tidur di bawah 30%," ungkapnya.

Dewi tidak menjabarkan mengapa terdapat pergeseran tren peningkatan kasus covid-19 dari Pulau Jawa ke Sumatera. Namun demikian, ia menegaskan hal tersebut harus menjadi peringatan penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

"Ini harus menjadi perhatian kita bersama agar tidak terjadi peningkatan kasus yang lebih tinggi. Karenanya, strategi penerapan di level masyarakat terkecil yakni dengan memanfaatkan PPKM di tingkat desa di tiap daerah harus dimaksimalkan guna mencegah penyebaran yang lebih masif," pungkas Dewi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya