Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENTERI Perdagangan Muhammad Lutfi mengklarifikasi soal video promosi kuliner khas daerah yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang ternyata viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah Kementerian Perdagangan, kepala negara mempromosikan makanan-makanan daerah yang tak bisa mudik, salah satunya bipang ambawang atau babi panggang asal Kalimantan.
Lutfi menegaskan, pernyataan Jokowi itu mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk atau makanan lokal yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga dengan produk dalam negeri termasuk berbagai kuliner khas daerah," ujar Lutfi lewat siaran Youtube Kementerian Perdagangan, Sabtu (8/5).
Mendag menyampaikan, pernyataan Jokowi soal promosi makanan seperti gudeg dari D.I Yogyakarta, bandeng presto dari Semarang atau bipang ambawang dari Kalimantan, merupakan makanan khas daerah yang menjadi favorit warga lokal yang bisa dikirimkan untuk sanak saudara di masa pelarangan mudik.
Baca juga : Istana: Larangan Mudik untuk Keselamatan Bersama
"Jadi, sekali lagi kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden adalah untuk mempromosikan kuliner nusantara yang sangat beragam. Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam," ucap Lutfi.
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak salah paham dan menghargai setiap produk atau makanan daerah yang ada di Tanah Air.
Diketahui, video Jokowi yang mempromosikan makanan khas daerah viral di media sosial lantaran salah satu jenis makanan yang disebut ialah bipang yang merupakan daging babi panggang.
Namun salah satu warganet bernama Wildan Fauzi menyebut pernyataan yang dilontarkan Jokowi tidak ada masalah karena yang merasakan tidak pulang kampung bukan hanya warga islam semata.
"Cuma berpendapat. Menurut gue sih wajar-wajar saja kepala negara menyarankan makanan daerah yang berbau haram. Temanya memang lebaran tapi yang dapat libur lebaran dan jatah mudik bukan orang Islam saja. Mungkin saja di Jakarta sana ada orang Sulawesi yang kebetulan non Islam," tulisnya dalam akun @kocheng_orhen. (OL-7)
Media sosial adalah teknologi berbasis internet yang memfasilitasi komunikasi dua arah, membangun komunitas, dan berbagi konten antara individu atau kelompok secara real-time.
Tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan membagikan informasi dan konten di media sosial bisa mengganggu dan merugikan orang lain.
Oversharing di media sosial berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan validasi dari orang lain.
AKTRIS Tissa Biani kini tengah menyambut perilisan film terbaru yang dibintanginya, Norma Antara Mertua dan Menantu saat Lebaran.
Melansir dari situs Times of India, terdapat 5 alasan yang membuat sejumlah orang jarang posting foto dengan pasangan di medsos, ini daftarnya.
Tantangan sebenarnya adalah apakah bisa platform media sosial betul-betul mendeteksi secara akurat, bahwa akun tersebut merupakan akun media sosial dari anak-anak.
SEBUAH video yang diduga memperlihatkan prosesi akad nikah siri antara Faby Marcelia dan Ichal Muhammad viral di media sosial. Profil Faby Marcelia
SEBUAH rekaman yang diduga memperlihatkan prosesi akad nikah siri antara Faby Marcelia dan Ichal Muhammad mendadak viral di media sosial.
SEORANG pria asal California, Amerika Serikat bernama Mark Sevillano Jr. didiagnosis menderita kanker esofagus setelah dokter gagal menangani gejala awalnya dengan serius.
WAKIL Ketua Komisi II DPR, Bahtra Banong mengapresiasi sikap Menteri ATR/BPN Nusron Wahid yang meminta maaf terkait polemik pernyataan soal tanah menganggur bisa disita negara
Tindakan tersebut bisa mengganggu kenyamanan akibat bau tidak sedap dan juga berpotensi menimbulkan penyakit.
Ingin mencoba resep donat yang sedang viral dan laris manis di TikTok? Donat cair ala Pinkan Mambo bisa jadi pilihan unik yang menggugah selera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved