Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEORANG pria asal California, Amerika Serikat bernama Mark Sevillano Jr. didiagnosis menderita kanker esofagus setelah dokter gagal menangani gejala awalnya dengan serius. Pada tahun 2021, pernikahannya yang telah berlangsung selama 11 tahun berakhir dengan perceraian. Ayah dua anak ini menghadapi banyak tantangan, di saat yang sama, ia sedang kuliah dan menyelesaikan gelar pendidikannya sebagai guru.
Sevillano lulus dan mendekati awal tahun 2024 dia mengira segala sesuatunya telah tenang dan menandai kesempatan besar untuk membereskan hal-hal lain.
Pada awal tahun 2024, ia memilih untuk pergi ke pusat kebugaran tiga hari seminggu dan mulai mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan keadaannya mulai membaik.
Namun, pria berusia 41 tahun asal Santa Fe Springs, California itu mengatakan bahwa ia mulai menyadari adanya masalah dan hal itu menyebabkannya sangat tidak nyaman. Padahal Sevillano memilih gaya hidup yang lebih sehat sebelum ia mengalami masalah
"Saya merasa lebih baik dan ketika saya mulai merasa lebih baik, saya tidak bisa menelan makanan dengan nyaman," ungkap Sevillano dikutip dari UNILAD pada Senin (18/8).
Ia mengatakan ada beberapa kanker esofagus yang sebelumnya ia rasakan, tetapi tidak mengetahuinya sebagai gejala penyakit tersebut. Ia mencatat bahwa minum air putih sering kali membantu makanan masuk ke tenggorokannya, tetapi setelah dua bulan, gejalanya mulai memburuk dan ia memilih pergi ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Sevillano mengatakan bahwa dokter tersebut tampaknya tidak terlalu khawatir dan hanya dengan berat hati memerintahkan tes menelan. Sebelum ia bisa menjalani pemeriksaan, ia mengunjungi ruang gawat darurat, di sana ia mengetahui bahwa ia menderita kanker esofagus.
"Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya menderita kanker, apalagi kanker esofagus. Saya bahkan belum pernah menyebut kata esofagus sama sekali dan tidak terlintas di benak saya," ungkapnya dengan rasa kecewa.
Sevillano mencatat bahwa ia menyadari berat badannya turun tetapi mengira hal itu disebabkan oleh gaya hidupnya yang lebih sehat dan bukan karena kanker. Berbicara tentang sikap dokter, dia mengatakan dia tampaknya tidak terlalu khawatir karena Sevillano masih muda dan tidak ada riwayat kanker dalam keluarganya.
"Seberapa parah tenggorokannya pada satu titik, mencatat ada satu titik di mana ia bahkan tidak bisa menelan cairan, merasa seolah-olah tenggorokannya adalah saluran pembuangan yang tersumbat dan terisi air," ujarnya.
Meskipun kondisinya memburuk secara signifikan setelah ditemukan massa, dan akhirnya berkembang menjadi kanker, Sevillano kini dalam tahap pemulihan.
Operasi dilakukan pada bulan Oktober dan berlangsung intensif karena dokter mengangkat 6 inci kerongkongannya, yang panjangnya sekitar 10 inci secara keseluruhan, dan tumor seukuran stroberi.
Dokter menggunakan usus bagian atasnya untuk membuat kerongkongan baru yang terhubung ke organ yang tersisa. Setelah menjalani beberapa putaran kemoterapi, kondisi Sevillano membaik dan saat ini bebas kanker dan akan menjalani pemindaian rutin selama lima tahun. (H-3)
WAKIL Ketua Komisi II DPR, Bahtra Banong mengapresiasi sikap Menteri ATR/BPN Nusron Wahid yang meminta maaf terkait polemik pernyataan soal tanah menganggur bisa disita negara
Tindakan tersebut bisa mengganggu kenyamanan akibat bau tidak sedap dan juga berpotensi menimbulkan penyakit.
Ingin mencoba resep donat yang sedang viral dan laris manis di TikTok? Donat cair ala Pinkan Mambo bisa jadi pilihan unik yang menggugah selera.
RAMAI di media sosial tentang trend (tren) baru yaitu garis merah di atas kepala atau disebut S-Line. Kemunculan tren ini diawali dengan viralnya drama Korea terbaru yang berjudul S-Line.
Pelajar bernama Keimita, asal Kabupaten Bekasi, menjadi perhatian publik setelah video curhatnya viral. Dalam video itu, ia mengaku sedih karena kesulitan mendaftar sekolah negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved