Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemenristek Apresiasi Kartini di Bidang Riset dan Inovasi

Suryani Wandari
21/4/2021 15:05
Kemenristek Apresiasi Kartini di Bidang Riset dan Inovasi
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro(ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

Di tengah pandemi covid-19 dan segala keterbatasan, tidak menjadikan alasan bagi perempuan Indonesoa untuk terus berkarya bahakan perempuan yang berprofesi sebagai peneliti hingga rekayasa mempu menghasilkan inovasi yang hebat dan menjadi solusi bagi permasalahan bangsa Indonesia saat ini.

Untuk itu, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro pun mengapresiasi perempuan Indonesia hari ini, Rabu (21/4) dalam rangka memperingati Hari Kartini.

"Sebagai laki-laki saya bangga dengan capaian perempuan Indonesia khususnya di dunia riset dan inovasi. Kami akan selalu mendukung setiap perempuan hebat indonesia untuk terus meningkatkan kualitas diri sehingga menjadi lebih mandiri," kata Bambang dalam webinar bertajuk Kartini-Kartini dalam Inovasi Indonesia, Rabu (21/4).

Baca juga: KPK: Perempuan Punya Peran Besar dalam Pemberantasan Korupsi

Ia melanjutkan, perempuan memiliki banyak peran dalam kehidpan baik isteri, ibu dan juga profesi yang diembannya. Ia juga berharap perempuan bisa berperan lebih besar dalam pembangunan bangsa dan menjadi generasi penerus yang berkualitas secara ilmu pengetahuan dan memiliki akhlak mulia untuk mencetak generasi penerus bangasa yang kompetitif.

Hal itu dirasakan Peneliti Vaksin LBM Eijkman Retno Ayu Setya Utami. Ia mengatakan saat dirinya kuliah S3 dirinya sedang hamil besar bahkan saat cuti melahirkan dirinya ditawari untuk bergabung dengan tim pembuat vaksin Covid-19 yang dikembangkan Eijkman.

"Di saat masa cuti melahirkan saya ditawarkan bergabung di tim vaksin," kata Retno. Ia bercerita, sebelumnya ia memang fokus pekerjaannya pada imunologi dan masih berhubungan dengan malaria. Ia mengaku sangat tertarik untuk membuat vaksinCovid-19 karena motivasinya untuk memerangi virus Covid-19.

"Presurenya memang tinggi karena satu Indonesia mengharapkan vaksin ini. Kita tidak boleh terpuruk dan menjadi penting untuk melakukan terbaik ditengah keaadaan terbatas," lanjutnya.

Sementara itu, Project Integration Manager R&D PT Bio Farma Neni Nuraeny mengungkapkan dirinya terdorong untuk terjun ke duani farmasi karena termotivasi dari pengalaman hidupnya. Ayahnya, terkena hepatitis B sehingga sejak SMA Neni bermimpi untuk bisa merawat dan menyembuhkan penyakit ayahnya tersebut.

"Mungkin cita-cita saya yang dimulai sejak masa SMA. Alhamdulillah berkat keluarga, teman dan saya bisa berkembang disini," ungkap Neni. Menurutnya, support system menjadi sangat penyting bagi perjalanan kariernya.

Dalam hal membuat vaksin, ia sangat bersyukur karena dalam forum riset dan konsorsium komunikasinya baik sehingga bisa mencapai apa yang dibutuhkan industri.

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk membuat vaksin dalam kondisi saat ini kecepatan menjadi salah satu yang paling utama selain memang kerja sama dalam setiap bidang seperti produksi, quality qontrol, regulasi dan sebagainya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya