Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengajak berbagai pihak dan unsur berkolaborasi menghadapi bencana.
"Kami sadar tidak mungkin melakukan ini (mitigasi bencana) secara sendirian. Karenanya, kami selalu berupaya melakukannya dengan pendekatan kolaboratif dengan strategi pentahelix," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai menemui Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, Kamis (15/4).
Sebelumnya, Dwikorita juga menemui Walikota Batu Dewanti Rumpoko dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto. Kunjungan Dwikorita ke Malang Raya tersebut juga dalam rangka sosialisasi dan survey dampak gempa bumi 6.1 M yang mengguncang Sabtu (10/4) lalu.
Strategi yang dimaksud adalah melibatkan lima unsur kunci, yaitu pemerintah, swasta, masyarakat dan organisasi keagamaan, perguruan tinggi/ akademisi, dan media. Sementara kolaborasi yang dimaksud yaitu membangun kesadaran bersama antara kelima unsur tersebut bahwa Indonesia adalah negara rawan bencana, sehingga perlu disiapkan secepatnya langkah-langkah mitigasi yang tepat
Dengan memiliki pemahaman yang sama soal mitigasi bencana antara seluruh unsur tersebut, menurut Dwikorita, berbagai upaya pencegahan dan strategi dalam menghadapi bencana di tiap daerah dapat diterapkan dengan baik sehingga bisa menekan potensi timbulnya korban saat bencana.
"BMKG terus berupaya menyajikan data secara cepat, tepat dan akurat terkait potensi kebencanaan. Kami harap data-data tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meminimalkan potensi kerugian akibat bencana," ujarnya.
Dwikorita menjelaskan, selama ini BMKG sendiri aktif melakukan upaya mitigasi dengan masyarakat melalui forum Sekolah Lapang Gempa (SLG) dan Sekolah Lapang Nelayan (SLN). Melalui kedua forum tersebut BMKG membangun komunikasi dua arah terkait berbagai potensi bencana yang ada di wilayah para peserta forum.
"Selama ini SLG dan SLN ini cukup efektif dalam penyebarluasan berbagai informasi dari BMKG kepada masyarakat. Kedua forum ini melengkapi berbagai kanal komunikasi yang sudah dibangun BMKG untuk menyebarluaskan informasi kebencanaan," paparnya.
Namun demikian, tambah Dwikorita, berbagai data tersebut akan menjadi mubazir jika tidak dibarengi dengan ketersediaan sarana dan prasarana mitigasi pendukung.
Maka dari itu, Ia berharap seluruh pihak dan pemangku kepentingan dapat bersama-sama bahu-membahu dalam menghadapi berbagai bencana yang mengancam Indonesia. (Ata/OL-09)
Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Ciwalen meluap. Kondisi itu mengakibatkan pondasi Jembatan Cibogo tergerus hingga akhirnya roboh
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Kerusakan pada bagian atap terjadi di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara.
Persiapan sudah dilakukan, terutama melengkapi semua peralatan guna mempercepat evakuasi di titik lokasi bencana,
BMKG memperkirakan musim hujan datang merata di Garut pada akhir November.
Harus segera disiapkan langkah-langkah antisipatif demi meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman potensi berbagai jenis bencana.
Memasuki malam hari, BMKG memprediksikan bahwa cuaca di Jakarta Barat akan berawan.
Awal musim kemarau dapat terjadi lebih awal, sama, atau mundur dari rata-rata klimatologis selama 30 tahun.
BMKG mengatakan Indonesia berisiko mengalami periode kekeringan yang panjang pada Juli hingga akhir 2023 karena adanya dua fenomena alam yang ekstrem, El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
Hujan disertai petir dan angin kencang dengan durasi singkat itu berpotensi terjadi antara siang dan malam hari di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Memasuki siang hari, hujan ringan akan turun di seluruh wilayah Jakarta. Di malam hari, BMKG memprediksi akan turun hujan petir dan hujan sedang hingga dini hari.
Cuaca cukup bersahabat hampir di seluruh wilayah ibu kota, bahkan di Jakarta Barat yang diprediksi cerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved