Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Mengenal Ragam Teknologi Pembuatan Vaksin Covid-19

Faustinus Nua
13/4/2021 14:08
Mengenal Ragam Teknologi Pembuatan Vaksin Covid-19
Ilustrasi.(AFP/Matthew Hatcher.)

VAKSIN menjadi upaya untuk mencegah penularan covid-19. Hingga saat ini, ada banyak jenis vaksin covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat. Meski jenis vaksinnya sama, terdapat keragaman teknologi di baliknya.

Profesor bidang ilmu farmasi Oregon State University Amerika Serikat Taifo Mahmud menjelaskan, platform teknologi pembuatan vaksin sudah dikembangkan sejak lama. Meski menggunakan platform yang berbeda, pengembangan vaksin tetap memiliki tujuan melawan virus covid-19.

"Lebih dari 250 institusi maupun perusahaan di dunia yang men-develop vaksin covid-19 dan menggunakan berbagai teknologi," katanya dalam kuliah umum virtual beberapa waktu lalu yang dikutip dari laman Universitas Padjadjaran (Unpad). Ada dua platform utama dari teknologi pengembangan vaksin, yaitu klasik dan terbaru.

Platform klasik, kata diaspora Indonesia di AS tersebut, merupakan teknologi yang selama ini sudah banyak digunakan untuk menghasilkan beragam vaksin. Platform klasik yang banyak digunakan antara lain vaksin dari virus utuh yang diinaktivasi.

Telah banyak vaksin yang dihasilkan melalui teknologi itu, seperti polio, rabies, hingga vaksin hepatitis A. Pada vaksin covid-19, teknologi ini digunakan untuk pengembangan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Kemudian vaksin dari rekombinan atau subunit protein pada virus yang salah satunya berupa produk vaksin covid-19 Anhui.

Ada pula vaksin yang menggunakan teknologi virus-like particles (VLP) atau zat dengan struktur yang mirip dengan virus, tetapi tidak memiliki genom dari virus tersebut. Taifo menambahkan, platform lanjutan yang dikembangkan untuk vaksin covid-19 di antaranya vaksin dengan adenovirus atau memanfaatkan virus lain seperti yang dikembangkan Astrazeneca, Janseen, dan Gamaleya.

Ada pula vaksin covid-19 dari teknologi mRN, seperti vaksin yang dikembangkan Moderna, Pfizer, hingga CureVac. Terakhir, ujar Taifo, ada vaksin yang dikembangkan dari antigen-presenting cells (APC) yang saat ini tengah dikembangkan di Indonesia.

Pengembangan vaksin rata-rata memerlukan waktu yang panjang sekira 10 tahun. Tapi, pandemi covid-19 yang melanda global mendorong pengembangan vaksin menjadi lebih cepat, tidak kurang dari dua tahun. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya