Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
VAKSIN menjadi upaya untuk mencegah penularan covid-19. Hingga saat ini, ada banyak jenis vaksin covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat. Meski jenis vaksinnya sama, terdapat keragaman teknologi di baliknya.
Profesor bidang ilmu farmasi Oregon State University Amerika Serikat Taifo Mahmud menjelaskan, platform teknologi pembuatan vaksin sudah dikembangkan sejak lama. Meski menggunakan platform yang berbeda, pengembangan vaksin tetap memiliki tujuan melawan virus covid-19.
"Lebih dari 250 institusi maupun perusahaan di dunia yang men-develop vaksin covid-19 dan menggunakan berbagai teknologi," katanya dalam kuliah umum virtual beberapa waktu lalu yang dikutip dari laman Universitas Padjadjaran (Unpad). Ada dua platform utama dari teknologi pengembangan vaksin, yaitu klasik dan terbaru.
Platform klasik, kata diaspora Indonesia di AS tersebut, merupakan teknologi yang selama ini sudah banyak digunakan untuk menghasilkan beragam vaksin. Platform klasik yang banyak digunakan antara lain vaksin dari virus utuh yang diinaktivasi.
Telah banyak vaksin yang dihasilkan melalui teknologi itu, seperti polio, rabies, hingga vaksin hepatitis A. Pada vaksin covid-19, teknologi ini digunakan untuk pengembangan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Kemudian vaksin dari rekombinan atau subunit protein pada virus yang salah satunya berupa produk vaksin covid-19 Anhui.
Ada pula vaksin yang menggunakan teknologi virus-like particles (VLP) atau zat dengan struktur yang mirip dengan virus, tetapi tidak memiliki genom dari virus tersebut. Taifo menambahkan, platform lanjutan yang dikembangkan untuk vaksin covid-19 di antaranya vaksin dengan adenovirus atau memanfaatkan virus lain seperti yang dikembangkan Astrazeneca, Janseen, dan Gamaleya.
Ada pula vaksin covid-19 dari teknologi mRN, seperti vaksin yang dikembangkan Moderna, Pfizer, hingga CureVac. Terakhir, ujar Taifo, ada vaksin yang dikembangkan dari antigen-presenting cells (APC) yang saat ini tengah dikembangkan di Indonesia.
Pengembangan vaksin rata-rata memerlukan waktu yang panjang sekira 10 tahun. Tapi, pandemi covid-19 yang melanda global mendorong pengembangan vaksin menjadi lebih cepat, tidak kurang dari dua tahun. (OL-14)
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved