Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ahli: Niatkan Vaksinasi Saat Ramadan Sebagai Ibadah

Ferdian Ananda Majni
11/4/2021 14:32
Ahli: Niatkan Vaksinasi Saat Ramadan Sebagai Ibadah
Vaksinator mengambil cairan vaksin covid-19 sebelum penyuntikan.(Antara)

SEBENTAR lagi umat muslim di Indonesia akan menjalankan ibadah puasa saat Ramadan. Ini adalah puasa kedua di masa pandemi covid-19 yang telah mengubah perilaku masyarakat, termasuk saat beribadah di bulan suci.

Terlebih, pada Ramadan kali ini pemerintah masih melanjutkan program vaksinasi covid-19 tahap kedua bagi petugas pelayanan publik dan golongan masyarakat lanjut usia (lansia).

Fatwa MUI menyatakan vaksinasi covid-19 tidak membatalkan puasa Ramadan. Ahli patologi klinik Universitas Sebelas Maret Tonang Dwi Ardyanto menilai vaksinasi adalah usaha bersama. Bahkan, vaksinasi bagian dari ikhtiar bersama untuk menangani covid-19.

Baca juga: Satgas: Vaksin yang Sudah Beredar Efektif Lawan Mutasi Covid-19

"Saya mengajak masyarakat semua agar vaksinasi ini diniatkan dengan baik. Semoga mendapat berkah dari Allah SWT. Sehingga, akhirnya membantu mengatasi pandemi,” ujar Tonang dalam keterangan resmi, Minggu (11/4).

Secara prinsip, masyarakat tidak perlu ragu vaksinasi covid-19 di siang hari saat menjalankan ibadah puasa. “Yang terpenting, kita harus yakin bahwa kondisi kita harus fit. Nanti saat puasa, sudah waktunya mendapat vaksinasi. Istirahat yang cukup dan jangan lupa sahur,” imbuh Tonang.

Tidak hanya bagi masyarakat yang sehat, bagi masyarakat yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), juga masih bisa melakukan vaksinasi covid-19. “Sebetulnya sebelum vaksinasi, ada petunjuk bagaimana menjalankan puasa sebagai seorang pasien diabetes. Petunjuk itu harus dijalani. Prinsipnya tidak perlu takut untuk divaksinasi. Kalau ragu, berkonsultasi dengan dokter,” pungkasnya.

Mengingat vaksinasi saat Ramadan juga akan menyasar kelompok lansia, Tonang mengimbau masyarakat perlu meyakinkan golongan lansia bahwa vaksinasi aman dilakukan. “Selama proses skriningnya lolos, tidak masalah dan jangan ragu untuk divaksinasi. Kita juga harus bantu lansia agar mudah mengakses lokasi vaksinasi,” tegas Tonang.

Baca juga: Uji Mikroba dan Tekan, Dua Parameter dalam Menguji Masker Medis

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Soedjatmiko juga menyampaikan bagaimana masyarakat harus berperan aktif dalam mendorong vaksinasi bagi lansia. “Masih banyak lansia yang tidak mengetahui program dan lokasi layanan vaksinasi covid-19," tutur Soedjatmiko.

"Keluarga lansia juga menemukan keraguan, karena orang tua mereka memiliki komorbid. Saya mengusulkan agar pengurus RT/RW dibantu warga relawan, semisal guru, memberikan edukasi ke rumah lansia. Untuk menjelaskan manfaat vaksinasi Covid-19," kata dia.

Lansia bisa diantarkan ke lokasi vaksinasi dengan mekanisme skrining di awal. Lalu, dibantu pendaftarannya secara dari. Jika terdapat keraguan, khususnya soal komorbid, lansia perlu dibantu memeriksakan diri ke dokter sebelum divaksin.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik