Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PEMERINTAH mengingatkan para wisatawan penikmat forest healing dan ekowisata untuk tidak sembarangan membuang sampah di lokasi taman nasional. Selain untuk menjaga kelestarian taman nasional, pengelolaan sampah yang baik juga menghindari munculnya penyakit bagi pengunjung.
“Pengunjung maupun pendaki diharapkan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi sampah yang tidak bisa terurai oleh alam. Kalau sampah tidak bisa dikelola dengan baik, bukan jadi forest healing, tetapi jadi forest sicking, malah bisa jadi bikin sakit," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong ketika mengunjungi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Cibodas, Selasa (6/4).
Alue menyebutkan pengelolaan sampah menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam keberlangsungan ekowisata yang saat ini dikembangkan pemerintah.
Baca juga: Dampak Siklon Seroja Disebut Masih Terasa di NTB hingga Yogyakarta
Selain menjaga alam, pengelolaan sampah yang baik akan memberikan impresi yang baik kepada pengunjung yang datang ke lokasi.
“Kita kan tidak ingin pengunjung hanya datang sekali saja dan kemudian tidak mau datang karena impresinya jelek terhadap lokasi ekowisata ini,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Alue mengatakan pengembangan eckwisata di kawasan konservasi berpotensi menjadi penggerak green economy atau ekonomi hijau. Artinya negara dan masyarakat tetap bisa memperoleh pendapatan tanpa harus melakukan eksploitasi atau pengrusakan alam.
“Masyarakat sekitar tidak perlu melakukan eksploitasi alam secara besar-besaran untuk mendapatkan keuntungan,” jelasnya.
Ia mencontohkan ekowisata di TNGGP, yang saat ini memberikan kontribusi untuk ekonomi lingkungan sekitar, satu di antaranya kegiatan pendakian.
"Seperti di sini (TNGGP), yang favorit adalah pendakiannya, ditambah ada ikon jembatan Situ Gunung yang jadi wisata," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto menyebutkan sejumlah persyaratan untuk melakukan kegiatan forest healing maupun pendakian di kawasan Gunung Gede dan Pangrango.
Setidaknya ada empat persyaratan kesehatan yang harus dilaksanakan para calon pendaki di wilayah TNGGP. Namun, yang paling penting yakni terjaminnya kesehatan jasmani maupun rohani calon pendaki.
"Ada empat tes untuk kesehatan yaitu satu oksigen, tes detak jantung, suhu tubuh, penyakit bawaan," katanya.
Seluruh persyaratan tersebut, kata dia, merupakan rekomendasi dasar dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Tidak hanya itu, dirinya menegaskan kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan mengingat pandemi covid-19 masih melanda.
"Itu sudah direkomendasikan oleh IDI di Cianjur yang perlu disiapkan," jelasnya.
Wahju berharap para pendaki tidak merusak alam dan merugikan lingkungan.
"Pendaki yang cerdas itu adalah pendaki yang bertanggung jawab, mendaki secara legal, dan tidak merugikan negara, kemudian keselamatan jadi lebih terjamin," pungkasnya. (OL-1)
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
Pertalindo mendorong berbagai upaya agar persoalan sampah bisa diatasi seiring terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
Langkah ini tidak hanya mendekatkan pengolahan sampah ke sumbernya, namun juga berkontribusi dalam mengurangi beban TPA dan mendukung ekonomi sirkular.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Sebanyak 2.500 bibit berbagai jenis terumbu karang, di antaranya Acropora Tenuis, Montipora Foliosa, Montipora Aequituberculata, dan Montipora Danae, ditanam.
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
SUNGAI Landak di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, dikenal karena keindahan alamnya yang juga menjadi daya tarik wisata. Air sungainya yang bersih menjadi magnet tersendiri.
Keanekaragaman hayati yang dimiliki Nyaru Menteng sudah layak untuk menjadi destinasi wisata di kancah nasional.
Kampung Wisata Adat Malasigi binaan Pertamina EP Papua Field, Zona 14 Regional Indonesia Timur, berhasil meraih juara 1 Desa Wisata Rintisan dalam ADWI 2024.
Sejak 2019, PT Pertamina EP Sanga Sanga Field Bersama masyarakat Desa Kampung Lama dan Kuala Samboja melakukan upaya perlindungan habitat hewan endemik asal Kalimantan, yakni Bekantan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved