Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) mencatat antrean keberangkatan jemaah haji Indonesia semakin panjang. Bahkan, di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), jemaah harus menunggu keberangkatan hingga 44 tahun.
"Sulsel, saat ini, dalam hal waiting list masih menempati urutan pertama di Indonesia, yakni rata-rata 31 tahun. Kabupaten Bantaeng menjadi kabupaten yang memiliki daftar tunggu terlama, yakni 44 tahun," kata Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel Khaeroni dalam keterangan tertulis dikutip dari laman Kemenag, Senin (5/4).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan salah satu sebab antrean haji demikian panjang adalah praktik dana talangan. Calon jemaah bisa mendapatkan nomor porsi untuk mendaftar haji karena ada pihak yang memberikan dana talangan.
Baca juga: Gereja Katedral Jakarta Gelar Tiga Misa di Minggu Paskah
"Sehingga orang berlomba-lomba dan kita tahu sekarang antreannya sudah sedemikian panjang," ujar Yaqut.
Menurut Yaqut, Kemenag tengah mencari solusi untuk mencegah antrean mengular hingga puluhan tahun tersebut. Penghapusan dana talangan jadi opsi yang bakal dikeluarkan.
"Salah satunya yang kita ambil adalah bagaimana mengambil kebijakan tidak akan ada lagi dana talangan," tegas Yaqut.
Yaqut berharap, tahun ini, pelaksanaan haji bisa terwujud. Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan Haji 2021.
Kemenag sedang menggodok sejumlah persiapan. Termasuk merumuskan sejumlah skenario terkait pelaksanaan haji hingga vaksinasi jemaah haji bila menjadi syarat keberangkatan. (OL-1)
Agama harus menjadi energi positif untuk merawat persatuan, bukan alat politik identitas yang memecah belah.
Menag Nasaruddin siap menyerahkan 'tongkat' tersebut dan berharap dengan peralihan ini, kualitas penyelenggaraan haji Indonesia akan semakin baik.
Rumah doa kembali menjadi titik gesekan karena kurangnya komunikasi dan miskomunikasi di lapangan.
Pembangunan fasilitas pendidikan merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan.
BWA menawarkan kerja sama kepada Kemenag untuk pelatihan yang diberi title "Memilih dan Menata Sound System Masjid Tersertifikasi".
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved