Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis, yaitu Bibit Siklon Tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan Bibit Siklon Tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
Adapun intensitas kedua Bibit Siklon Tropis cenderung menguat dalam 24 jam ke depan, dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.
“Cenderung menguat dalam 24 jam ke depan,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan resmi, Sabtu (3/4).
Kendati diprakirakan menjauhi wilayah Indonesia, secara tidak langsung keberadaan bibit siklon dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatkan labilitas atmosfer. Serta, pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Tanah Air.
Baca juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan di Wilayah Indonesia
Sehingga keberadaan bibit siklon tersebut dapat mendorong peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada peningkatkan ketinggian gelombang di sebagian wilayah perairan Indonesia.
“Potensi gelombang tinggi lebih dari empat meter diprediksi terjadi di Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan P. Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bag. Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten, dan Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai, hingga Selatan Jawa Barat,” jelas Guswanto.
Lebih lanjut, pihaknya juga memprakirakan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi, dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia. Adapun wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat dalam sepekan ke depan, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung dan Sumatera Selatan.
Baca juga: Satgas: Vaksin Merah Putih Wujudkan Kemandirian Bangsa
Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Selanjutnya, Kalimantan Utara Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua. Sedangkan untuk potensi hujan sangat lebat, BMKG memprediksi dapat terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Berikutnya, untuk potensi angin kencang, wilayah yang diprediksi mengalaminya, yakni Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
Menyusul adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. Seperti, hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang dan gelombang tinggi.(OL-11)
Warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang beraktivitas di ibu kota diimbau waspada akan adanya hujan pada hari ini, Kamis 10 Juli 2025.
Dari 15 wilayah tersebut beberapa diantaranya diprakirakan akan diguyur hujan seharian, dari pagi hingga sore menjelang malam hari.
Daerah pertemuan angin atau konferensi juga berpotensi terbentuk di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna bagian utara, perairan utara Maluku Utara, Papua
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi hujan ini diperkirakan akan bergeser ke wilayah tengah dan timur Indonesia pada periode 10 hingga 12 Juli 2025.
Penduduk DKI Jakarta dan juga warga di sekitarnya yang berkegiatan di ibu kota diminta kembali waspada. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, sejumlah wilayah Jakarta diperkirakan hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 9 Juli 2025. Sebanyak 38 kota besar di Indonesia diprediksi mengalami cuaca beragam
Beberapa badai siklon telah terdeteksi di sekitar wilayah Indonesia dalam beberapa dekade terakhir.
BMKG juga melaporkan kecepatan angin di area terdampak ganguan siklon maksimum 28 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1005 hPa.
Dipole mode negatif yang berlangsung konsisten, fenomena ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.
Pertumbuhan Siklon Tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan.
Panduan operasional aksi merespons peringatan dini bencana siklon tropis mendorong praktik terbaik dengan pendekatan yang lebih antisipatif.
BMKG memperkirakan cuaca di beberapa wilayah Indonesia pada 28 Oktober 2024 akan dipengaruhi siklon tropis yang mengakibatkan peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved