Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH memastikan program vaksinasi nasional berjalan sesuai rencana. Mengingat, ini komitmem pemerintah agar masyarakat terlindungi dari paparan covid-19.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap vaksin impor. Pengembangan Vaksin Merah Putih diharapkan menjadi jawaban terhadap persoalan tersebut.
Indonesia belajar dari perkembangan program vaksinasi covid-19 di India. Negara itu diketahui melakukan embargo terhadap vaksin buatan AstraZeneca, akibat lonjakan kasus covid-19. Kendati demikian, pemerintah Indonesia meminta masyarakat tidak khawatir. Hingga saat ini, stok vaksin di Tanah Air masih mencukupi.
Baca juga: Meski Sudah Vaksin Penularan Covid-19 Masih Bisa Berlanjut
"Pada prinsipnya, embargo vaksin AstraZeneca ini semakin menegaskan pentingnya kemandirian bangsa dalam memproduksi vaksin. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap vaksin dari luar Indonesia," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan resmi, Sabtu (3/4).
Saat ini, Indonesia memiliki berbagai alternatif platform dalam pengembangan vaksin covid-19 secara mandiri. Indonesia juga lebih leluasa untuk memilih platform yang tepat dan sesuai. Tujuannya, mengurangi ketergantungan terhadap vaksin covid-19 impor secara bertahap.
"Diharapkan, produksi Vaksin Merah Putih dapat dilakukan pada awal 2022," pungkas Wiku.(OL-11)
Sebanyak 10.000 dosis vaksin Covid-19 Sputnik V Rusia akan tiba di Palestina pada Kamis (4/1) untuk membantu dimulainya kampanye vaksinasi, menurut pejabat.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyatakan bahwa diperkirakan pada triwulan keempat tahun 2021 vaksin Merah Putih dapat diproduksi dalam jumlah besar.
Untuk menunjang produksi vaksin, pemerintah menyiapkan perusahaan plat merah PT Bio Farma agar bisa memproduksi 250 juta dosis per tahun.
Vaksin DNA dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan vaksin dan akan menjadi investasi di awal terkait penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita berharap bisa membuat
Proses pengembangan vaksin Merah Putih pada skala laboratorium telah mencapai tahap menghasilkan protein rekombinan.
LEMBAGA Biologi Molekuler Eijkman hingga kini sudah menyelesaikan sekitar 55% dari proses pengembangan vaksin covid-19 yang disebut vaksin Merah Putih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved