Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Siklus Refill (www.siklusrefill.com), startup yang berbasis di Indonesia, kini hadir untuk mengatasi masalah ekonomi dan lingkungan melalui solusi teknologi isi ulang.
Pada Selasa (16/3) Siklus Refill mengumumkan peluncuran aplikasi Siklus untuk seluler. Aplikasi seluler baru ini merupakan pencapaian penting dalam perjalanan Siklus untuk mengurangi sampah plastik dan membuat barang-barang konsumen lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia tingkat menengah.
Baca juga: https://mediaindonesia.com/humaniora/343064/tata-kelola-sampah-tanggung-jawab-bersama
Produk kebutuhan rumah tangga dikirim langsung ke rumah pelanggan dengan Aplikasi Seluler Siklus.
Dengan aplikasi seluler Siklus (Siklus Mobile App), konsumen di Jabodetabek, dan seluruh Indonesia dalam waktu dekat, dapat dengan mudah memesan dan membeli produk kebutuhan rumah tangga (FMCG) dari perangkat seluler mereka dan pesanan dikirimkan dengan nyaman ke rumah.
Setelah dipesan, kendaraan roda dua yang dilengkapi dengan sistem isi ulang seluler tiba dan pelanggan dapat mengisi ulang wadah yang ada, atau membeli wadah yang dapat digunakan kembali--tanpa plastik sekali pakai.
Produknya antara lain deterjen, cairan pencuci piring, minyak goreng, dan masih banyak lagi kebutuhan sehari-hari. Pelanggan dapat memesan melalui aplikasi seluler baru, serta melalui WhatsApp dan Instagram DM.
"Peluncuran Siklus Mobile App membantu mengoptimalkan rantai pasokan kami dan meningkatkan solusi isi ulang Siklus secara keseluruhan, memungkinkan kami untuk menjual produk konsumen sehari-hari tanpa kemasan plastik dan dengan biaya lebih rendah," jelas Jane von Rabenau, CEO & Pendiri Siklus dalam siaran pers yang diterima Selasa.
"Melalui aplikasi baru kami, Mobile Warungs, dan teknologi isi ulang langsung, kami menawarkan solusi penghematan biaya bagi masyarakat Indonesia, menyediakan data berharga bagi produsen kebutuan rumah tangga (FMCG) untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, dan membawa tingkat manfaat lingkungan yang baru dengan menghilangkan kebutuhan akan plastik sekali pakai sachet."
Aplikasi Seluler Siklus, yang saat ini tersedia untuk diunduh di Google Play store, akan memiliki lebih banyak fitur yang ditambahkan selama tahun ini. Bagi konsumen, fitur tersebut mencakup pembayaran digital, dan gamifikasi, yang memungkinkan konsumen untuk melacak pengeluaran dan penghematan, dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Didirikan pada April 2020, Siklus Refill telah memperoleh daya tarik yang signifikan dalam waktu singkat berkat dukungan dari konsumen, mitra FMCG, investor, dan pemerintah Indonesia.
Bagi pelanggan, solusi isi ulang ponsel Siklus mencakup seluruh Jabodetabek, dan perlengkapan isi ulang Siklus kini tersedia di Warung dan mini market di berbagai wilayah Jakarta.
Siklus mendapatkan dukungan dari Departemen Lingkungan Hidup Jakarta dan Bandung, dan menerima hibah dari P4G Partnerships for Growth. Sementara bagi Mitra FMCG, Siklus memiliki kemitraan dan kerjasama yang akan datang dengan FMCGs P&G, Nestle, RB, Wings dan Total Chemindo Loka - perusahaan FMCG terkemuka yang memprioritaskan kelestarian lingkungan sebagai bagian dari operasi mereka di Indonesia. (Ant/OL-12)
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved