Bantu UMKM Gunakan Teknologi, Prasetiya Mulya Kembangkan Comdev

Ghani Nurcahyadi
15/3/2021 23:38
Bantu UMKM Gunakan Teknologi, Prasetiya Mulya Kembangkan Comdev
Mahasiswa melakukan pendampingan di program Comdev(Dok. Universitas Prasetiya Mulya)

PANDEMI Covid-19 mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih familiar dengan dunia digital. Namun, hal itu tidak serta-merta mudah dilakukan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Melihat peluang pengembangan usaha melalui teknologi, program Kuliah-Kerja-Nyata (KKN) yang dinisiasi Universitas Prasetiya Mulya bernama Community Development, berupaya membanu UMKM mengadopsi teknologi agar usaha yang dilakoninya bisa berkembang.

Comdev yang telah berlangsung sejak 2008 itu, kali ini membantu sejumlah UMKM memanfaatkan teknologi. Beberapa sasarannya ialah pelaku UMKM di Kuningan dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam program pendampingan itu, Prasetiya Mulya menempatkan satu kelompok mahasiswa untuk membantu satu usaha UMKM.

Manajer Pusat Pengembangan Usaha Kecil (PPUK) Universitas Prasetiya Mulya, Danang mengatakan, Comdev tahun ini melibatkan 158 peserta yang melakukan pendampingan secara daring untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

"Kami berharap pandemi ini cepat selesai, namun ternyata (gaya) bisnis sudah banyak berubah dan bergeser ke online. Melalui program tersebut, kita ingin mereka (pengusaha UMKM) bisa meng-capture knowledge baru itu," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca juga : Perkuat Program Sertifikasi, Kalbis Institute Gandeng EC-Council

Selain bisa membantu UMKM, mahasiswa pun bisa belajar pola bisnis secara langsung dari pelaku usaha. Miranda, mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya mengaku senang dapat tetap berbagi ilmu kewirausahaan meski di tengah suasana pandemi. 

"Saat kami membantu usaha bu Titi, rasanya seperti usaha ini milik kami sendiri, sehingga kami senang mencoba banyak hal. Bahkan kami mencoba untuk membuat katalog karakteristik kopi agar usaha kopi Sekarwangi ini tampil berbeda dari brand kopi yang sudah banyak sekali di pasaran," ujarnya.

Titi yang merupakan pelaku UMKM di bidang kopi di Kuningan, Jawa Barat mengaku mendapatkan ilmu baru terkait metode branding dan pemanfaatan teknologi yang benar.

"Selama pendampingan, saya minta lebih dibantu dalam ilmu digital marketing. Di situ saya diajarkan strategi memasarkan di e-commerce dan media sosial yang dulu bagi saya kurang tepat untuk usaha kopi saya,. Ternyata pengaruhnya sangat signifikan," ujar Titi, pebisnis yang telah bekerjasama dengan 30 petani lokal di daerahnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya