Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kemenristek Gencar Kurangi Impor Alat Kesehatan

Ferdian Ananda Majni
02/3/2021 13:43
Kemenristek Gencar Kurangi Impor Alat Kesehatan
Ilustrasi(Antara)

MEMPERINGATI setahun pandemi covid-19, menjadi momentum Indonesia tampil dengan kepercayaan diri dengan kemandirian alat kesehatan produksi dalam negeri.

Bahkan upaya itu ditegaskan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro dengan menghasilkan alat kesehatan guna memenuhi permintaan selama pandemi covid-19.

"Upaya kita mengurangi ketergantungan impor alat kesehatan maupun obat berhasil dilakukan," kata Menristek Bambang dalam peringatan Satu Tahun Pandemi Covid-19 bertajuk "Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih, Bangkit dan Maju," di Jakarta, Selasa (2/3).

Dia tak memungkiri bahwa pada awal pandemi covid-19, Indonesia kewalahan menghadapi pandemi covid-19 sehingga memenuhi kebutuhan mendesak alat kesehatan dengan mendatangkan dari luar negeri. Mulai dari impor alat tes cepat (rapid test) antibodi untuk skrining dan thermo gun juga diimpor.

"Karena kondisi pada saat itu bersifat mendesak, sehingga mungkin tidak ada analisa atau penilaian terhadap kualitas dari alat tes cepat covid-19 berbasis antibodi yang diimpor dari berbagai negara tersebut," jelasnya.

Dia menambahkan impor untuk alat tes antibodi, ventilator, termometer dan bahan baku obat untuk membuat vitamin, Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi pada Maret 2020 berupaya untuk menghasilkan produk riset dan inovasi untuk substitusi impor.

"Indonesia mengimpor seluruh kebutuhan ventilator dari luar negeri. Itu menjadi suatu persoalan yang harus segera diatasi," terangnya

Baca juga : Dua Kasus Mutasi Covid-19 Asal Inggris Ditemukan di Indonesia

Selanjutnya guna menjawab kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor, Indonesia melalui Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 menghasilkan ventilator dan alat tes cepat berbasis antibodi buatan sendiri seperti RI-GHA, yang sudah dimanfaatkan di tengah masyarakat.

"Yang luar biasa hanya dalam waktu yang 4 bulan kita sudah melahirkan antibodi yang dikembangkan dari nol oleh para peneliti kita, keberadaan Konsorsium anak bangsa bisa melahirkan alat yang memang menjadi penganti alat impor yang kualitasnya masih dipertanyakan," sebutnya.

Sejumlah ventilator sudah digunakan di tengah masyarakat seperti BPPT3S-LEN, Vent-I Origin, Ventilator Transport Covent-20 UI, dan Dharcov-23S. Bahkan bisa diakses langsung melalui e-katalog LKPP.

Dia menegaskan bahwa semua proses penelitian dan pengembangan sampai hilirisasi produk riset dan inovasi tersebut tetap mengikuti standar dan prosedur yang berlaku di, antaranya lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK), mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan, dan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya