Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Marine Aquagriculture Terobosan Sains Anak Bangsa

Mediaindonesia.com
17/2/2021 13:30
Marine Aquagriculture Terobosan Sains Anak Bangsa
Salah satu hasil budidaya air laut (udang vaname) dengan sistem Marine Aquagriculture.(Dok.Elo Farm)

SETELAH berhasil melakukan riset dan pengembangan budidaya polikultur ikan, sayuran dan udang galah dalam system resirkulasi air tawar yang di kenal dengan Freshwater Aquagriculture, Elon Farm kembali berhasil melalukan riset dan pengembangan metode sejenis yang berbasis air laut.

Marine Aquagriculture begitu sang pencipta metode ini Dr. Joe menyebutnya. Berlokasi di Buleleng Bali, Elon Farm sekitar 4 bulan terakhir terus memantapkan system marine aquagriculture ini.

"Disini kami berhasil membuat terobosan polikultur berbasis air laut, komoditas utama adalah ikan kerapu, lobster dan anggur laut" ucap Dr Joe dalam keterangannya persnya, Rabu (17/2).

Metode Aquagriculture ini lanjutnya adalah sebuah paradigma baru dalam menciptakan ekosistem yang nyaman untuk polikultur. Ekosistem buatan ini memiliki banyak keunggulan dibanding ekosistem alami. "Mereduksi faktor penghambat dan memaksimalkan faktor penunjang, sehingga spesies yang dibudidayakan lebih merasa nyaman dan tentram" lanjut joe

"Dengan demikian semua spesies yang dibudidayakan dalam serial metode yang kami beri nama Aquagriculture TRG-01 (freshwater), Aquagriculture TRG-02 (sea water) dan Aquagriculture TRG-03 (brackish water) ini hidup berdampingan dan saling memacu pertumbuhan" katanya lagi.

Selain itu, kata Doktor Joe kelebihan dari ketiga serial metode Aquagriculture ini adalah minimum cost tapi high produktivitas. System ini terlihat modern tapi semua bahan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah didapatkan. "System ini tidak memerlukan peralatan canggih dengan segala jenis sensor" kata Joe seraya.

Doktor Joe menambahkan, kunci keberhasilan dari sistem ini adalah ketekunan serta harus memiliki "rasa" untuk menjaga kestabilan ekosistem, dan saat ini kami sedang melakukan riset dengan motede yang sama tapi berbasis air payau, sekitar dua bulan lagi akan terlihat hasilnya. "Komoditasnya ikan baramundi, udang vaname, kepiting bakau dan anggur laut" tutupnya. (OL-13)

Baca Juga: Petani Katingan Kuala Belajar CSA untuk Tingkatkan Produktivitas



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya