Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Harus Hati-hati Membuat Disinfektan sendiri

Eni Kartinah
10/2/2021 13:40
Harus Hati-hati Membuat Disinfektan sendiri
Ilustrasi(Dok.IUIGA )

TIDAK terasa, pandemi telah berlangsung hampir satu tahun. Banyak hal yang sudah menjadi kebiasaan kita yang disesuaikan dengan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, kesadaran untuk menjaga kesehatan juga meningkat, setelah habis berpergian atau saat menerima paket kiriman, kita cenderung menyemprotkan barang-barang dari luar dengan disinfektan.

Kebutuhan terhadap disinfektan meningkat, sehingga hal ini mempengaruhi harga di pasaran. Sehingga beberapa orang mencoba untuk membuat cairan disinfektan sendiri dengan beberapa bahan yang sudah tersedia di rumah. Meskipun hal ini terlihat lebih praktis dan ekonomis, perlu diperhatikan cara pembuatan dan penggunaan agar tidak menjadi berbahaya.

Baca juga: Efektifkah Penyemprotan Disinfektan untuk Atasi Covid-19?

Menurut Marketing Communication Manager IUIGA Indonesia, Sanie Aulia ada sejumlah bahan yang bisa digunakan untuk membuat disinfektan sendiri.  Pertama, adalah cairan pemutih

"Cairan ini biasanya memiliki kandungan natrium hipoklorit yang terbukti ampuh
dan efektif dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme spektrum luas. Selain untuk membersihkan rumah dan toilet, natrium hipoklorit juga dipercaya untuk membersihkan bahan makanan. Anda bisa menggunakan cairan pemutih untuk membuat disinfeksi, dengan menyampurkan dua sendok makan cairan pemutih atau 20ml di dalam satu liter air," ujarnya.

Kemudian, cairan karbol yang biasanya menggunakan senyawa benzalkonium klorida. Senyawa ini diketahui efektif bekerja menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus. Selain itu, senyawa ini juga banyak digunakan untuk membersihkan luka dan bisa mencegah terjadinya infeksi.

"Untuk pembuatan disinfektan, hanya dengan mencampurkan dua sedok makan karbol atau 35 ml ke dalam satu liter air. Namun, penggunaan benzalkonium klorida yang berlebih sangat berbahaya. Maka tetap harus mengecek kandungan benzalkonium klorida pada kemasan karbol, dengan dosis 0,13%."

"Selain dua bahan itu,  Anda bisa menggunakan bahan aktif lain seperti hidrogen peroksida dan etil alkohol (etanol). Karena dua bahan tersebut terbukti efektif membasmi bakteri dan virus, namun memiliki toksisitas yang terbatas dibandingkan dengan bahan aktif lainnya. Cara membuatnya dengan mencampurkan dua pertiga etil alcohol/ alkohol isopropyl/ etanol dengan sepertiga air. Pastikan Alkohol yang digunakan memiliki presentase 70%."

Bahan lain yang bisa digunakan adalah dengan melakukan elektrolasi pada larutan air + garam menggunakan sinar dan hangat UV. Dari proses ini, larutan yang dihasilkan mengandung NaClo atau Sodium Hypochlorite. Namun senyawa yang dihasilkan merupakan campuran terbaik. Selain biaya yang lebih hemat, mudah untuk digunakan, aman dan terbukti efektif menghilangkan bakteri dan virus. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya