Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menristek : Tes Covid-19 Segera Diganti dengan Tes Swab Saliva

Insi Nantika Jelita
30/1/2021 18:48
Menristek : Tes Covid-19 Segera Diganti dengan Tes Swab Saliva
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro.(MI/Ramdani )

MENTERI Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, metode swab test akan diganti dengan saliva direct test atau tes virus korona lewat air liur.

Dia mengatakan, di beberapa negara sudah menerapkan metode tersebut. Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA), misalnya, telah memberikan Otorisasi Penggunaan Darurat untuk tes virus corona lewat air liur sejak Agustus 2020. Tes tersebut dipilih karena bahan tes PCR kerap habis.

"Tes saliva ini sudah dilakukan di beberapa negara. Mudah-mudahan Indonesia bisa segera mengaplikasikan tes saliva untuk PCR agar meningkat testing (Covid-19) itu sendiri," jelas Bambang dalam Webinar ILUNI UI, Sabtu (30/1).

Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ini menerangkan, metode pengetesan Covid-19 tersebut tidak memerlukan ekstraksi atau pemurnian dari asam nukleat atau RNA virus. Serta tidak seperti swab test biasanya yang memerlukan cairan dari dinding posterior faring. Pihaknya juga menjanjikan, test saliva akan lebih murah dibanding swab test.

"Nah, dengan diganti saliva, tentunya ini jauh lebih nyaman dan juga bisa lebih cepat. Biayanya juga akan murah," ucap Bambang.

Dari informasi klikdokter.com dijelaskan bahwa, pada tes saliva direct, pengujian tidak memerlukan langkah ekstraksi, melainkan dapat diganti dengan penambahan enzim yang kemudian dipanaskan. 

Umumnya, ekstraksi RNA membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sedangkan penambahan enzim dan pemanasan pada tes saliva direct tidak butuh waktu lama. Tes virus korona berbasis air liur ini dikatakan dapat mengetes 90 sampel dalam waktu kurang dari tiga jam. 

Tes virus korona itu juga disebut dapat menghindari kekurangan atau kehabisan komponen penting, seperti reagen, yang dibutuhkan dalam tes PCR. (Ins/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya