Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Hasil PPKM Baru Terlihat Setelah Empat Pekan

Nur Azizah
29/1/2021 07:46
Hasil PPKM Baru Terlihat Setelah Empat Pekan
Sejumlah warga melintas disamping mural bertemakan sosialisasi untuk mencegah wabah covid-19, Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

JURU bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan efek Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah mulai menunjukkan hasil positif. Namun, efeknya baru benar-benar terasa setelah empat minggu usai pelaksanaan.

"Terkait efektifitas penerapan PPKM di sejumlah daerah sudah tampak ada perbaikan meski masih harus perlu upaya lebih untuk memberikan perubahan," kata Wiku di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Kamis (28/1).

Wiku mengatakan hal ini juga terjadi saat pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah. Hingga saat ini, pemerintah masih memantau hasil dari PPKM.

Baca juga: Lockdown tidak Bisa Serta Merta Diterapkan di Pulau Jawa

"Berdasarkan pembelajaran pembatasan wilayah di awal tahun lalu, perubahan signifikan baru terlihat 3 hingga 4 minggu. Maka dari itu perbaikan ini akan terus kami monitor," ujarnya.

Wiku menyampaikan PPKM bisa dikatakan berhasil bila sejumlah indikator menunjukkan tren positif. Seperti kasus aktif, angka kesembuhan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, hingga tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit.

Hasil evaluasi sementara, indikator kasus aktif, secara umum mengalami fluktuasi. Bahkan, kasus di beberapa provinsi masih meningkat seperti di Banten, Yogjakarta, Bali, dan Jawa Tengah.

Dari indikator kasus kematian, mengalami penurunan di 54 kabupaten/kota. Sementara kasus kesembuhan di 21 kabupaten/kota mengalami kenaikan.

"Sedangkan trend Bed Occupancy Rate (BOR) di 47 kabupaten/kota mengalami penurunan. Beberapa kabupaten/kota itu ada di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ujar Wiku.

Kendati begitu, pemerintah akan terus berupaya agar BOR di bisa di bawah angka 70%. Sedangkan tren kepatuhan protokol kesehatan kesehatan di 77 kabupaten/kota masih minim.

Ini tampak dari banyaknya jumlah orang yang dipantau dan ditegur mengalami peningkatan. Secara umum evaluasi dari indikator ini masih diperlukan waktu. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya