Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
JURU bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan efek Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah mulai menunjukkan hasil positif. Namun, efeknya baru benar-benar terasa setelah empat minggu usai pelaksanaan.
"Terkait efektifitas penerapan PPKM di sejumlah daerah sudah tampak ada perbaikan meski masih harus perlu upaya lebih untuk memberikan perubahan," kata Wiku di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Kamis (28/1).
Wiku mengatakan hal ini juga terjadi saat pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah. Hingga saat ini, pemerintah masih memantau hasil dari PPKM.
Baca juga: Lockdown tidak Bisa Serta Merta Diterapkan di Pulau Jawa
"Berdasarkan pembelajaran pembatasan wilayah di awal tahun lalu, perubahan signifikan baru terlihat 3 hingga 4 minggu. Maka dari itu perbaikan ini akan terus kami monitor," ujarnya.
Wiku menyampaikan PPKM bisa dikatakan berhasil bila sejumlah indikator menunjukkan tren positif. Seperti kasus aktif, angka kesembuhan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, hingga tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit.
Hasil evaluasi sementara, indikator kasus aktif, secara umum mengalami fluktuasi. Bahkan, kasus di beberapa provinsi masih meningkat seperti di Banten, Yogjakarta, Bali, dan Jawa Tengah.
Dari indikator kasus kematian, mengalami penurunan di 54 kabupaten/kota. Sementara kasus kesembuhan di 21 kabupaten/kota mengalami kenaikan.
"Sedangkan trend Bed Occupancy Rate (BOR) di 47 kabupaten/kota mengalami penurunan. Beberapa kabupaten/kota itu ada di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ujar Wiku.
Kendati begitu, pemerintah akan terus berupaya agar BOR di bisa di bawah angka 70%. Sedangkan tren kepatuhan protokol kesehatan kesehatan di 77 kabupaten/kota masih minim.
Ini tampak dari banyaknya jumlah orang yang dipantau dan ditegur mengalami peningkatan. Secara umum evaluasi dari indikator ini masih diperlukan waktu. (OL-1)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
KETUA Satgas covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Erlina Burhan, menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi ke-4 atau booster ke-2.
Achmad menyebut bahwa pemberian uang jasa pelayanan medis Covid-19 tidak berpedoman pada aturan yang berlaku
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Kasus covid-19 di Indonesia bertambah 565 pada Minggu, 9 April 2023. Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.751.168 orang.
Coba ingat-ingat lagi wajah orang terdekat kita yang telah tiada. Begitu pula deretan angka yang hingga kini masih terpampang di laman situs covid19.go.id. Mereka bukan statistik belaka.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Agar kenaikan kasus covid-19 di beberapa negara tidak merambat ke Indonesia maka pengawasan di pintu masuk negara juga perlu diperketat
Pada November tahun ini diharapkan ada 5 juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa dipakai masyarakat dan pada Desember juga diproduksi 5 juta dosis.
Aplikasi PeduliLindungi dikembangkan untuk memutus mata rantai penularan covid-19, yang tersedia untuk gawai dengan sistem operasi Android dan iOS, serta versi website.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved