Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PROGRAM vaksinasi covid-19 di Indonesia telah dimulai pada 13 Januari 2021 lalu. Sebagian besar masyarakat merespons positif, ada pula respons negatif dari beberapa pihak yang mungkin belum terinformasikan denganbenar.
Meskipun pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) telah menjamin vaksin produksi Sinovac telah dilakukan uji klinik sebelum mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA), salah satu polemik yang muncul saat ini adanya anggapan tidak banyak negara yang menggunakan vaksin tersebut. Sehingga mereka meragukan efektivitasnya.
Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito menjelaskan bahwa Badan POM memberikan percepatan dan fleksibilitas regulasi dalam pemberian EUA dengan menjamin vaksin yang digunakan aman, berkhasiat dan bermutu. "Fleksibilitas yang diberikan pada tahap pre-market dikawal ketat dengan pengawasan di tahap post-market,” kata Penny dalam Rapat Kerja Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang diselenggarakan secara daring, Senin (25/1).
Badan POM menerapkan independensi, transparansi dan integritas dalam melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan pemberian EUA. Keputusan pemberian EUA diambil berdasarkan hasil pembahasan yang dirumuskan dalam rapat pleno dengan Anggota Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat, Tim Ahli dalam bidang Imunologi, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ahli Epidemiologi.
"Pengambilan keputusan ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan diskusi yang komprehensif terhadap data dukung dan bukti ilmiah yang menunjang aspek keamanan, khasiat dan mutu vaksin serta pertimbangan manfaat yang lebih besar dari pada risiko," sebutnya.
Terkait isu di masyarakat yang meragukan efektivitas CoronaVac produksi Sinovac itu, Penny kembali menjelaskan bahwa proses evaluasi khasiat/efikasi vaksin CoronaVac dilakukan menggunakan data hasil pemantauan dan analisis dari uji klinik yang dilakukan di Indonesia, dan juga mempertimbangkan hasil uji klinik yang dilakukan di Brazil dan Turki.
“Hasil analisis terhadap efikasi vaksin CoronaVac dari uji klinik di Bandung menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3%. Hasil tersebut sudah sesuai dengan persyaratan WHO, dimana minimal efikasi vaksin adalah 50%,” jelas Kepala Badan POM.
Menurutnya, efikasi dari hasil uji klinik di Bandung tersebut menunjukkan harapan bahwa vaksin tersebut mampu menurunkan kejadian penyakit covid-19 hingga 65,3%. Efikasi 65% bukan berarti 35% subjek lain yang ikut divaksin dalam uji klinik tidak terlindungi, tetapi jika terkena penyakit maka tingkat keparahannya rendah.
Penny menegaskan semua usaha yang dilakukan membutuhkan kerja bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat agar program vaksinasi sukses dan tercapai herd immunity.
“Masyarakat mempunyai peran penting untuk keluar dari pandemi ini dengan percaya kepada pemerintah dan mendukung program vaksinasi, ikut divaksin, melaporkan jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk dapat segera dibantu," paparnya.
Setelah divaksinasi, masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan 5M: Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Membatasi mobilitas, dan Menjauhi kerumunan.
Rapat bersama DPD RI itu bertujuan untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail dari Badan POM sebagai lembaga yang mengeluarkan EUA Vaksin Covid-19 sehingga polemik di masyarakat terkait vaksinasi dapat segera teratasi.
Ketua Komite III DPD RI, Sylviana murni menyebut beberapa polemik harus segera diatasi oleh pemerintah dengan bijak, mengingat tantangan program vaksinasi adalah masih banyaknya masyarakat yang enggan menjalani vaksinasi.
"Komite III DPD RI merasa sangat perlu mendapat penjelasan dari Badan POM dalam perannya turut serta melakukan penanggulangan terhadap pandemi Covid-19 di Indonesia dan berhadap segala upaya yang dilakukan pemerintah dapat memberikan hasil yang baik untuk kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia,” pungkasnya.(H-1)
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada 2024 adalah 87,3% dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6%. Cakupan ini masih di bawah target untuk terbentuknya herd immunity.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved