Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
VENT-I merupakan ventilator asli buatan Indonesia, dibuat saat Indonesia tengah butuh alat bantu pernapasan bagi pasien covid-19. Vent-I hadir dari kolaborasi antara Yayasan Masjid Salman, Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Universitas Padjadjaran (Unpad).
Ketua Tim Ventilator Portable Indonesia (Vent-I) Syarif Hidayat mengungkapkan bahwa Vent-I dibuat atas dasar kepeduliannya pada kemanusiaan. Sebagaimana diketahui bahwa simpton dari virus ini adalah membuat alveoli manusia tidak berfungsi sehingga manusia tidak bisa menghirup oksigen dan mengakibatkan kegagalan fungsi organ yang bisa berujung pada kematian.
Pada awal pembuatannya, ventilator ini diuji terus menerus dengan cara terus digunakan tanpa henti. Syarif mengisahkan ia dan timnya melakukan pengujian pada motor yang dibeli di pasaran namun baru 2 hari dipakai sudah terbakar. Lalu berganti dengan fitur lain akan tetapi masih di belasan jam pun sudah terbakar juga.
“Perupaan Vent-I pada mulanya memang masih belum terbungkus sama sekali. Saya sudah habis uang pinjaman hingga Rp100 juta saja belum bisa menghasilkan ventilator yang sesuai. Akhirnya, dari saran seorang kawan, kami menghimpun dana dari masyarakat dan tak disangka menghasilkan Rp12 Miliar. Dana tersebut bahkan setara dengan pembuatan 1.000 ventilator,” sebut Syarif dikutip laman resmi ITB Sabtu (23/1)
Dalam prosesnya, butuh waktu 1 bulan untuk bisa lulus uji alat ventilator tersebut. Mulai dari uji ketahanan, keamanan, dan sebagainya. Baru setelah itu, sebulan kemudian dilakukan uji klinis langsung terhadap pasiennya. Pembuatan dan pengembangan Vent-I diakui Syarif melibatkan banyak UMKM, mulai dari produksi casing, selang, serta komponen-komponen lainnya.
"Beberapa komponen utama Vent-I diproduksi di Polman, sedangkan untuk perakitannya dilakukan di Polban, PT Dirgantara Indonesia, dan juga Kudus," terangnya.
Semua alat Vent-I dikirim ke Masjid Salman untuk dilakukan Quality Control (QC). Ia menyebutkan, ada sekitar 100 orang yang terlibat dalam pengecekan QC. Usai disterilisaai dan dipacking, baru Vent-I bisa didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan.
Hingga Juli 2020, dari dana masyarakat yang didapatkan, pihaknya bisa mendistribusikan sekitar 1.000 ventilator ke 277 rumah sakit di 34 provinsi di Indonesia. Hal ini pun berkat dukungan lebih dari 2.000 donatur dan 54 instansi yang terlibat. Syarif menambahkan keberhasilan ini adalah kerja gotong royong yang sesungguhnya, karena teknologi yang benar dikerjakan secara bersama-sama.(H-1)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
Dari jumlah yang telah tersedia, sembilan di antara mereka merupakan produk unggulan yang telah melalui uji klinis dan siap diproduksi secara massal.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, ventilator portable karya BPPT tersebut saat ini telah selesai melalui tahap uji endurance di Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kemenkes.
Inisiatifnya untuk menciptakan suatu alat yang bisa membantu, dia harapkan bisa mengurangi rasa khawatirnya karena penyebaran virus yang sudah makin dekat ke lingkungan kampungnya.
Peliknya pembuatan ventilator portabel lokal ini, dari pengadaan komponen, pengerjaan di tengah pandemi, hingga bertele-telenya proses uji coba pihak ketiga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved