Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SETELAH menerima produk jadi vaksin covid-19 sebanyak 3 juta dosis, Bio Farma kembali menerima 15 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin covid-19 dari Sinovac di awal tahun 2021. Bahan baku itu akan diolah menjadi produk akhir berupa vaksin covid-19 dengan nama Cov2Bio dan Covid-19.
Juru bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan bahan baku tersebut siap diolah di fasilitas fill and finish yang berada di Bio Farma. Namun sebelum diolah, pihaknya akan tetap melakukan serangkaian quality control, baik yang dilakukan bersama Badan POM.
"Ini untuk memastikan bahan baku yang dikirim dari Sinovac ini masih terjaga kualitasnya, dan sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga bisa diteruskan menjadi produk jadi," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/1).
Baca juga: Kepala Eijkman: Vaksinasi Punya Dobel Manfaat
Dijelaskannya, kedatangan vaksin dari Sinovac kali ini memang memiliki bentuk yang berbeda dengan sebelumnya. Pada akhir Desember, Indonesia menerima vaksin dalam bentuk produk jadi siap pakai dosis tunggal.
“Bentuk vaksin Covid-19 yang diterima oleh Bio Farma masih dalam bentuk bulk, untuk selanjutnya akan diolah di fasilitas fill and finish milik Bio Farma untuk menjadi finish product kemasan multi dose 10 dosis per vial untuk penggunaan 10 penerima vaksin," ujar Bambang.
Bambang melanjutkan pembelian bahan baku dari Sinovac merupakan bagian dari kerja sama alih teknologi dari Sinovac ke Bio Farma, terutama dalam hal fill and finish product Covid-19 dan juga proses dari Quality Control.
Adapun, vaksin jadi Covid-19 dengan nama CoronaVac asal Sinovac, telah mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) Badan POM. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah memutuskan bahwa baik vaksin CoronaVac, maupun produk fill and finish Covid-19 yang dikerjakan Bio Farma halal dan suci.(OL-5)
Pendistribusian pertama menandai babak baru dalam penguatan ketahanan kesehatan nasional
Pemkot Bandung Jawa Barat mengapresiasi langkah strategis PT Bio Farma yang melindungi para petugas kebersihan melalui program vaksinasi tetanus gratis.
Bio Farma menjalin kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
PT Bio Farma (Persero) menyoroti pentingnya transfer teknologi, kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
PT Bio Farma mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produk 18-F Fluorodeoxyglucose (FDG) dengan merk dagang FloDeg.
Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bio Farma yang bekerja sama dengan pemerintah desa serta melibatkan masyarakat secara aktif.
16.450 dosis vaksin covid-19 Sinovac dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk program vaksinasi yang terkait pelayananan publik.
"Pemerintah berkomitmen menyediakan setiap dosis vaksin yang efektif serta aman,"
"Untuk itu masyarakat yang merasa nyaman untuk menggunakan vaksin Sinovac, kami membuka peluang vaksin tersebut untuk bisa digunakan juga sebagai vaksin booster,"
Yahya menjelaskan kewajiban itu diatur dalam Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal dan UU tentang Perlindungan Konsumen.
Hal ini menunjukkan pentingnya pemberian booster bagi mereka yang telah menerima vaksin sebelumnya.
Pemberian vaksin booster juga telah dilakukan di 120 negara di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved