Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Guru Besar Unpad Pastikan Keamanan Vaksin Sinovac

Faustinus Nua
05/1/2021 12:10
Guru Besar Unpad Pastikan Keamanan Vaksin Sinovac
VAKSIN TIBA DI KUPANG: Sebanyak 13.200 dosis vaksin covid-19 Sinovac tiba di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur(MI/Palce Amalo)

KETUA Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Kusnandi Rusmil memastikan keamanan vaksin Sinovac cukup baik. Dia menepis kabar menyesatkan seputar efek samping dari proses uji klinis fase III vaksin yang sudah berlangsung selama 6 bulan.

“Isu yang beredar vaksin begini, vaksin begitu, rasanya enggak. Indonesia dari dulu sudah biasa melakukan imunisasi (uji klinis vaksin), baik di puskesmas, di daerah, dan sebagainya,” ungkapnya seperti dikutip dari laman Unpad, Selasa (5/1).

Guru Besar Fakultas Kedokteran itu menjelaskan, selama 6 bulan uji klinis dilakukan, efek samping yang dirasakan sejumlah relawan hanya panas ringan dan sedikit demam. Efek tersebut pun sembuh dengan sendirinya dalam 2 hari.

Lantas, Kusnandi Rusmil menjamin bahwa efektivitas vaksin covid-19 asal Tiongkok memiliki keamanan yang cukup baik. Sementara untuk efektivitas dan imunogenitasnya masih dalam proses penelitian. “Penelitiannya belum selesai, nanti sebentar lagi pada Januari saya akan melakukan report ke Bu Rektor untuk dilaporkan kepada Bio Farma,” ujarnya.

Efek samping yang ditimbulkan dinilai tidak menyebabkan hal-hal yang krusial. “Memang selalu ada efek sampingnya, tetapi selalu bisa kita atasi. Manfaat vaksin jauh lebih besar dari efek sampingnya,” tegasnya.

Tim riset uji klinis covid-19 Unpad sendiri sudah melakukan penyuntikan terhadap 1.620 subyek penelitian yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Total peserta yang melakukan pendaftaran uji klinis ini berjumlah 1.814 orang.

Dari total pendaftar, pihaknya melakukan seleksi dengan cara menggelar tes rapid dan tes swab. Hasilnya terjaring 1.732 orang yang memenuhi persyaratan tahap pertama. Selanjutnya, tim melakukan seleksi lagi sehingga menghasilkan 1.620 orang.

Proses penyuntikan pertama sudah dilakukan terhadap 1.620 orang. Namun, jumlah relawan berkurang menjadi 1.603 saat proses penyuntikan kedua dilakukan.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya