Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Memperkuat Imunitas di Musim Pandemi lewat Panahan

Tosiani
03/1/2021 07:12
Memperkuat Imunitas di Musim Pandemi lewat Panahan
Sejumlah anggota klub panahan Croco Archery Temanggung berlatih memanah di Lapangan Panahan Perpani Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (2/1)(MI/Tosiani)

CUACA sedikit mendung pada Sabtu (2/1) sore. Namun, angin bertiup lembut. Itu adalah kondisi cukup ideal yang diidamkan para pemanah dari club Croco Archery Temanggung untuk melakukan latihan di lapangan milik Perpani Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Latihan panahan, diakui Iwan Hartono, 42, warga Perum Permata Indah, Kelurahan Madureso, Kecamatan Temanggung, di masa pandemi covid-19, amat membantu dalam memperkuat kekebalan tubuh. Imun tubuh ini dipercaya dapat melawan infeksi virus korona.

"Apalagi kalau latihan di pagi hari, di bawah sinar matahari pagi sebelum pukul 9 WIB, Insya Allah dapat meningkatkan imun tubuh, Mbak," tutur Iwan, Sabtu (2/1), usai latihan memanah.

Baca juga: 708 WNA Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Indonesia

Namun, bagi Iwan, hal terpenting dari latihan memanah adalah membantunya keluar dari stres dan perasaan tertekan lainnya akibat kondisi pandemi covid-19 yang tidak kunjung usai.

Karenanya, Iwan melakukan latihan panahan secara rutin setiap hari. Biasanya, ia berlatih tiap waktu istirahat kantor seusai salat dzuhur.

"Sehari saja nggak manah, malah saya yang stres. Minimal latihan tarik kering (tarik busur tanpa pasang anak panah). Di kantor, kalau istirahat setelah salat Dzuhur (kalau tidak ada acara dan tidak ngantuk), saya sempatkan untuk manah sebentar barang setengah jam, sekedar pemanasan saja," kata Iwan.

Manfaat lainnya dari latihan panahan, diakui Iwan, adalah membantunya membentuk dan melatih otot tubuh bagian atas. Selain itu, memanah juga melatih pernafasan. Latihan pernafasan yang baik selama proses memanah membantunya hidup lebih sehat.

Ia juga meyakini melakukan olahraga panahan sama seperti menjalankan sunah nabi. Sebab, berdasarkan cerita yang didengarnya, nabi kerap menggunakan senjata panah untuk berperang dan mengalahkan musuh di medan pertempuran.

Iwan Hartono mulai menekuni panahan sekitar 2018. Ia belajar memanah dari seorang pelatih panahan bernama Al Farobi di daerah Purworejo.

Di awal, ia hanya mengeluarkan bujet Rp1,6 juta untuk membeli busur dan wooden. Jika di Temanggung, semula ia berlatih di Lapangan Kemantren, yakni di dekat Markas Kodim Temanggung. Sekarang, ia berlatih di Lapangan Croco Archery di Kawasan Jalan Dewi Sartika dengan luas lapangan 25x80 meter persegi.

Edi, 39, pemanah asal Desa Purwosari, Kecamatan Kranggan, Temanggung telah lebih dulu menekuni olahraga panahan. Semula, ia berlatih jemparing atau panahan tradisional yang menggunakan busur dan anak panah berbahan dasar kayu. Ia berlatih di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa tahun lalu.

Setelah di Temanggung, ia mengembangkan kemampuan memanahnya dengan menggunakan panah dari bahan fiber.

"Saya juga mengajak anak saya, Rangga, 10, untuk berlatih memanah. Olahraga ini memberikan nilai tambah pada prestasi anak saya di sekolah," tutur Edi.

Di rumah tinggalnya yang ada di Desa Purwosari, Kecamatan Kranggan, Edi bahkan telah mengembangkan usaha membuat peralatan panah seperti busur dari bahan kayu untuk jemparing. Satu unit busur ia jual seharga Rp450 ribu.

Pesanan busur sejauh ini datang dari luar daerah dan luar negeri. Antara lain Malaysia, Purwokerto, Banjar Negara, Bandung, dan Yogyakarta.

"Saya juga memberikan kursus memanah pada pemula. Untuk itu, saya memasang tarif latihan panah sebesar Rp180 ribu per orang per bulan," katanya.

Ketua Club Croco Archery Temanggung, Hari Fitri, 36, menceritakan, Croco Archery dibentuk pada Agustus 2019. Croco Archery memiliki makna sebagai pemanah yang harus bisa beradaptasi dengan cepat pada segala situasi di lapangan, seperti angin, cuaca, jarak, dan arah sinar matahari agar hasil tembakannya selalu maksimal.

"Kami terinspirasi dari binatang buaya yang termasuk hewan tertua di dunia tapi masih bisa beradaptasi di berbagai lingkungan sampai dengan zaman ini,"tutur Hari.

Awalnya, lanjut Hari, Perpani Temanggung sebagai wadah olahraga panahan mengarahkan para pelatih yang sudah bersertifikat untuk memiliki, membentuk klub. Mereka lalu membentuk Croco Archery.

Proses rekruitmen klub panahan ini dilakukan dari sosial media (sosmed) masing-masing pelatih. Mereka juga mengajak komunitas barebow atau semacam paguyuban pemanah barebow untuk bergabung. Barebow adalah salah satu divisi panahan yang tanpa menggunakan alat bantu bidik dan stabilizer.

"Banyak pula pemula yang tiba-tiba datang ke lapangan ikut bergabung dan minta dilatih memanah. Kami juga merekrut para siswa SD sampai SMA anggota ekstra kulikuler yang kami kembangkan sejak sebelum pandemi. Kini anggota klub sudah mencapai 40 orang berusia 6-50 tahun," kata Hari.

Bagi para pemula ini, Hari berpesan agar jangan lupa melakukan pemanasan.

Perlu dipahami bahwa tiap olahraga butuh pemanasan dan persiapan. Pemanah juga diminta merapat ke klub terdekat agar mendapat bimbingan
pelatih. Untuk memanah juga harus memilih lokasi aman karena anak panahnya tajam dan berbahaya bagi orang lain.

Pada perkembangannya, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat memberikan dukungan pada klub memanah dengan menyediakan lapangan panahan. Selain itu, secara periodik juga mengadakan kejuaraan lokal seperti Popda, Kejurkap, Kejurda, dan Kejuaraan Open Tembac pada 2019 lalu.

Sedangkan untuk pengembangan klub, tiap anggota dipungut iuran sebesar Rp180 ribu per bulan. Kecuali jika ada tambahan sewa alat atau privat pelatih maka akan ada biaya lainnya.

Croco Archery berlatih di Lapangan Perpani Temanggung setiap Selasa dan Jumat pukul 15.30-17.30 WIB untuk latihan resmi. Namun anggota boleh melakukan latihan tidak resmi setiap hari

Hari sendiri mulai tertarik memanah sekitar 2018 saat mengantar anaknya berlatih memanah. Kini memanah menjadi hoby barunya. Sejauh ini, ia memaklumi anggapan sebagian orang bahwa olahraga panahan terkesan seperti olahraga berbiaya mahal. Namun, sebenarnya, lanjut Hari, harga peralatan panahan cukup bervariasi, yakni dari yang termurah kisaran Rp1 jutaan hingga yang termahal kisaran Rp50 jutaan pun ada.

Bagi Hari, kendala terberat dalam memanah adalah menjaga konsistensi. Sebab memanah adalah olahraga yang membutuhkan konsistensi sangat tinggi. Setiap detail gerakan (Body Form) harus sama dan settingan peralatan juga harus serasi hitungan teknisnya antara busur dan anak panah. Beda gerakan atau settingan sedikit saja hasil tembakannya akan jauh berbeda.

"Idealnya kalau mau jadi atlet harus meluangkan waktunya setiap hari berlatih minimal 200 tembakan untuk melatih dan menjaga konsistensi," katanya.

Namun demikian, katanya, olahraga panahan memiliki segudang manfaat yang berhasil ia dapat jika rutin berlatih. Memanah membantu membentuknya menjadi pribadi yang lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, fokusnya lebih tajam, dan melatih otot tubuh bagian atas.

Di masa pendemi covid-19, olahraga panahan juga akan membantu mempertahankan kebugaran tubuh karena aktivitas melatih otot tubuh bagian atas dan berjalan kaki, serta membuat pemanah berjemur di bawah sinar matahari langsung. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya