Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan kaum ibu memiliki peran besar untuk menekan dan mencegah stunting karena cukup dominan di dalam keluarga.
"Hal ini terbukti berdasarkan penelitian Litbang BKKBN di mana peran ibu-ibu dalam keluarga sangat besar sekali," kata dia saat diskusi daring dengan tema "cegah stunting untuk generasi berkualitas" yang dipantau di Jakarta, Senin(28/12).
Baca juga: Ribuan Warga Kabupaten Cirebon Terdampak Banjir
Berdasarkan penelitian yang dilakukan BKKBN tersebut diketahui bahwa sekitar 50 persen lebih pasangan suami istri mengambil keputusan secara bersama selama pandemi covid-19.
Khusus kaum ibu, diketahui lebih dominan dalam mengambil keputusan sebesar 20 persen lebih. Angka itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan laki-laki yang hanya dua persen saja.
Dominasi kaum ibu tersebut terlihat di berbagai hal di antaranya dalam menentukan belanja, kebutuhan rumah tangga, untuk ibadah, mengimbau anak-anak agar menjaga kesehatan hingga menentukan kebutuhan selama pandemi covid-19.
"Jadi laki-laki dominan angkanya tidak lebih dari dua persen sedangkan istri dominan bisa lebih dari 20 persen," katanya.
Masih menurut survei BKKBN, dominasi laki-laki terletak pada ranah berpikir positif misalnya memberikan nasehat dan sebagainya. Meskipun dominasi, angka itu pun tidak terlalu tinggi yakni 5,2 persen sedangkan perempuan 5,1 persen.
Melihat dari hasil survei tersebut diketahui bahwa peran kaum perempuan cukup sentral sehingga dinilai bisa berperan besar dalam menekan stunting di Tanah Air yang dimulai dari lingkungan keluarga.
"Perempuan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan program-program," kata Hasto.
Hasto mengatakan saat ini sekitar dua juta pasangan subur menikah setiap tahunnya. Sebanyak 1,6 juta dari jumlah itu melahirkan di tahun pertama pernikahan.
Dari 1,6 juta yang melahirkan tersebut sekitar 400 ribu anak di antaranya stunting. Oleh sebab itu, peran organisasi perempuan besar sekali dalam membekali para remaja pra nikah agar tidak melahirkan anak stunting.
Hasil survei status gizi balita Indonesia pada 2019 menunjukkan prevalensi stunting mencapai 27,67. Artinya, angka tersebut telah melewati batas ambang yang ditentukan badan kesehatan dunia atau WHO yakni 20 persen.(Ant/H-3)
Prevalensi stunting secara nasional memang sudah turun. Kini berada di angka 19,8%. Tapi kuncinya ada di Jawa Barat, karena populasinya terbesar.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama BNI meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kota Tangerang, Banten.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
KB pascapersalinan penting karena memiliki peran strategis dalam membantu ibu menjaga kesehatan reproduksinya setelah melahirkan.
"Apa yang dikerjakan pemerintah hari ini adalah semangat keadilan dan membuka ruang juga untuk laki-laki dalam partisipasi (keluarga berencana),"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved