Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Ribuan warga Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi. Banjir juga dipicu oleh debit air sungai yang meluap. Genangan terjadi di beberapa desa hingga menyebabkan puluhan warga mengungsi ke tempat yang aman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon melaporkan banjir terjadi pada Sabtu (26/12), sekitar sore hari waktu setempat. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan debit air Sungai Singaraja meluap pada 15.20 WIB. Saat itu, banjir menggenangi 5 desa yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Astanajapura, Kecamatan Waled dan Kecamatan Pangenan.
Baca juga: Menkominfo: Peringatan Natal Virtual Cermin Semangat Transformatif
Saat itu banjir berdampak pada 2.657 KK atau 6.488 jiwa serta 30 jiwa mengungsi ke Balai Desa Gunungsari.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengungkapkan, perkembangan terkini, Minggu (27/12), pukul 07.00 WIB, BPBD setempat mencatat 1.830 unit rumah, 3 unit sarana Pendidikan dan 2 unit mushola terdampak genangan. Tinggi muka air genangan masih sekitar 30 - 40 cm.
"Genangan tersebut masih terpantau di Desa Gunungsari dan Desa Pangerangan, sedangkan genangan di Desa Japurabakti telah surut," kata Raditya dalam keterangan resmi, Senin (28/12).
Desa-desa yang terdampak banjir pada Sabtu kemarin (26/12) antara lain Desa Japurabakti (Kecamatan Astanajapura), Desa Gunungsari dan Mekarsari (Waled) dan Desa Pangerangan dan Astana (Pangenan).
BPBD dan unsur pemerintah daerah lain masih melakukan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
"BPBD berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk memastikan warga dilayani dengan baik serta melakukan kaji cepat di lapangan," tambahnya.
Terkait dengan prakiraan curah hujan tiga harian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dengan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, untuk periode 26 - 28 Desember 2020.
Sementara itu, Kabupaten Cirebon termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir kelas sedang hingga tinggi. Analisis BNPB sebanyak 39 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, di antaranya kecamatan-kecamatan yang terdampak banjir Sabtu lalu. Sedangkan dilihat dari luas wilayah bahaya, BNPB memonitor luas bahaya di 39 kecamatan tersebut hingga 76.688 hektar.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya banjir maupun bahaya hidrometeorologi lainnya. Hal tersebut dilatarbelakangi musim hujan tahun ini yang dipengaruhi fenomena La Nina serta jelang puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021," tandasnya.(H-3)
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 1 Juli 2025.
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah di DKI Jakarta, periode Sabtu 28 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota akan dilanda hujan yang disertai petir.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 24 Juni 2025. Dengan adanya daerah konvergensi dan konfluensi angin, potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia meningkat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 23 Juni 2025.
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing.
Kepala Pelaksana BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan banjir di daerah ini akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved