Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

3 Kelompok Orang yang Tidak Bisa Divaksin Covid-19

Atalya Puspa
25/12/2020 11:05
3 Kelompok Orang yang Tidak Bisa Divaksin Covid-19
Vaksinasi covid-19 menggunakan Pfizer-BioNTech kepada tenaga medis di Amerika Serikat, pada 15 Desember 2020.(AFP)

ADA beberapa kelompok orang yang harus menunda untuk menerima vaksin Covid-19 karena risiko lanjutan yang masih diteliti lebih lanjut.

Hal itu ditegaskan oleh Direktur Unit Isolasi Tingkat Tinggi di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura Lim Poh Lian. Singapura sendiri menggunakan vaksin dari Pfizer-BioNTech.

"Belum ada cukup data untuk mengevaluasi keamanan vaksin Covid-19 pada kelompok orang ini," kata Lim Poh Lian dilansir dari The Strait Times, Rabu (23/12).

Mereka yang termasuk dalam daftar terlarang penerima vaksin covid-19 adalah sebagai berikut :

1. Penderita alergi berat

Penderita alergi berat biasanya merujuk pada orang-orang yang cepat merespons rangsangan tertentu seperti sengatan lebah atau pengobatan, mengalami pembengkakan di sekitar mulut, mata atau wajah, mengalami kesulitan bernapas atau mengalami penurunan tekanan darah yang serius.

Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura telah menyarankan bahwa mereka yang memiliki riwayat anafilaksis, atau reaksi alergi parah yang muncul dengan cepat, sebaiknya tidak menerima vaksin, sebagai tindakan pencegahan.

Reaksi semacam itu telah diamati di tempat lain. Misalnya, The New York Times melaporkan bahwa dua petugas kesehatan di Alaska mengalami reaksi setelah menerima vaksin Pfizer-BioNTech minggu ini. Kedua pekerja tersebut mengalami reaksi dalam 10 menit setelah vaksinasi.

Pekerja pertama yang tidak memiliki riwayat alergi mengalami reaksi anafilaksis dan mengalami ruam pada wajah dan batang tubuh, sesak napas, dan detak jantung meningkat. Dia dirawat di rumah sakit.

Pekerja kedua mengalami mata bengkak, pusing dan tenggorokan gatal - meskipun rumah sakit mengatakan reaksinya tidak dianggap anafilaksis. Dia kembali normal dalam waktu satu jam dan dipulangkan.

"Reaksi ini tidak hanya terjadi pada suntikan virus korona. Semua obat berpotensi menyebabkan alergi, atau bahkan anafilaksis, yang merupakan bentuk yang lebih serius dengan hipersensitivitas, (dan) dapat segera terjadi," kata Prof Lim.

2. Wanita hamil dan menyusui

Prof Lim mengatakan belum ada penelitian yang mengevaluasi bagaimana vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 dapat mempengaruhi kesuburan atau anak-anak. Karena itu tingkat keamanannya masih dipertanyakan.

"Jadi, sampai datanya datang, kami mungkin akan mengatakan tunda sampai kami mendapatkan lebih banyak data, karena kami ingin melakukan ini dengan aman," jelas Prof Lim.

3. Penderita autoimun (gangguan sistem imun)

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah serupa leukimia (kanker darah) misalnya, juga tidak boleh menerima vaksin covid-19. Demikian juga dengan pasien transplantasi organ. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya