Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Menristek Klaim Produksi Rapid Test Antigen Unpad Capai 1 Juta Kit

Faustinus Nua
23/12/2020 09:03
Menristek Klaim Produksi Rapid Test Antigen Unpad Capai 1 Juta Kit
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Sumantri Brodjonegoro(MI/Ramdani)

MENTERI Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengklaim bahwa rapid test antigen buatan Universitas Padjajaran (Unpad) sudah bisa diproduksi sebanyak 1 juta kit per bulan. Rapid test dengan sebutan CePAD itu masih menjadi satu-satunya produk inovasi anak bangsa hingga saat ini.

"Saat ini memang baru ada satu yang mengbangkan rapid test antigen yaitu dari Universirtas Pendjajaran dengan nama CePAD ya. Nah, saat ini menurut informasi sudah bisa diproduksi sampai 1 juta unit per bulannya," ungkap dalam konverensi pers di Bali, Selasa (22/12) sore.

Dengan hadirnya produk buatan anak bangsa itu, masyarakat sudah bisa memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan. Mengingat dengan adanya aturan baru, rapid test antigen menjadi alternatif untuk mempercepat deteksi penyebaran virus

"Seharusnya bisa mulai dipakai untuk tempat-tempat umum maupun dipakai untuk keperluan melakukan pendeteksian cepat Covid-19," imbuhnya.

Menristek pun berharap para peneliti bisa terus mengembangkan produk lainnya. Inovasi produk dalam negeri harus terus didorong agar Indonesia bisa mandiri secara teknologi. 

"Sudah ada satu produk mudah-mudahan disusul produk lainnya dalam 1 bulan ke depan," tambah Bambang.

baca juga: Lab BSL-2 BPPT Keliling Tiga Daerah Percepat Pemeriksaan Covid-19

Adapun, Unpad telah berhasil mengembangkan rapid test tersebut. CePAD sudah mulai diproduksi dan didistribusi, meski baru memenuhi permitaan di Provinsi Jawa Barat. Rapid test antigen tersebut dinyatakan lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi. Sehingga menjadi jalan alternatif dari test PCR yang lebih akurat.(OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya