Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Imbau Masyarakat Biasakan Pola Makan Ramah Lingkungan

Mediaindonesia.com
21/12/2020 10:05
Imbau Masyarakat Biasakan Pola Makan Ramah Lingkungan
Iustrasi(Dok.Sinergia Animal)

ORGANISASI perlindungan hewan, Sinergia Animal, menawarkan dukungan gratis bagi mereka yang ingin mencoba pola makan berbasis nabati dengan bantuan profesional serta komunitas.

Melalui berbagai informasi dari beragam kanal mengenai perubahan iklim, hak-hak hewan, berbagai produk-produk yang lebih sehat dan ramah lingkungan yang semakin mudah diakses, jumlah orang yang mempertimbangkan pola makan vegan terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2018, 70% populasi dunia menyatakan akan mengurangi konsumsi daging.

Baca juga: Indonesia Dorong Pengembangan Industri Wisata Vegetarian

Gerakan itu didorong oleh inisiatif seperti 21 Hari Vegan, tantangan pola makan berbasis nabati bagi para konsumen Indonesia yang didukung oleh LSM internasional, Sinergia Animal.

“Kami membantu orang-orang beralih ke pola makan vegan melalui tantangan 21 Hari Vegan. Melalui gerakan tersebut, kami memberikan dukungan yang diberikan oleh para ahli gizi spesialis, resep yang kami bagikan, dan tips lainnya. Menurut kami, aspek tersebut merupakan aspek terpenting agar tantangan ini dapat memungkinkan kami untuk mampu merangkul orang-orang baru dalam komunitas vegan,” cetus Project Manager 21 Hari Vegan dari Sinergia Animal, Annabela dalam siaran persnya, Senin (21/12).

Menurut dia selama pandemi covid-19, perhatian publik tersita pada diskusi antara hubungan produksi dan konsumsi produk hewani, terhadap lingkungan, perubahan iklim, dan kesehatan masyarakat. “Ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung korelasi antara industri peternakan dan risiko munculnya penyakit menular baru. Pandemi baru dapat saja berasal dari babi dan ayam yang dibesarkan di industri peternakan.”  

Padahal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bahwa 75% dari semua penyakit menular yang muncul berasal dari hewan dan peternakan pabrik, pola industri yang menaruh ribuan hewan dalam satu tempat berpotensi menjadi jembatan penularan penyakit baru dari hewan ke manusia.

Selain itu, para aktivis juga mengungkapkan bahwa pola makan nabati merepresentasikan sikap etis terhadap hewan, serta sebagai pilihan yang berpotensi lebih sehat untuk manusia dan merupakan pilihan berkelanjutan yang jauh lebih ramah lingkungan.

“Kami yakin bahwa alasan tersebut dan berbagai alasan lainnya akan mampu mengarahkan banyak orang baru untuk mencoba pola makan nabati dan bergabung dengan komunitas vegan kami pada tahun 2021, sebagai resolusi tahun baru,” tambah Annabella.

Untuk itu dalam rangka 21 Hari Vegan, pihaknay menawarkan berbagai dukungan profesional dan komunitas yang suportif bagi mereka yang mencari panduan untuk mengubah kebiasaan atau pola makan mereka di Indonesia. Tahun ini saja, lebih dari 11 ribu orang di Indonesia telah mendaftar dan mencoba pola makan vegan. Selain menawarkan dukungan dari ahli gizi spesialis, tantangan tersebut juga memberikan banyak tips resep vegan, interaksi di grup media sosial, dan komunikasi. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya