Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kebutuhan Internet di Taman Nasional Kelimutu

Mediaindonesia.com
14/12/2020 08:00
Kebutuhan Internet di Taman Nasional Kelimutu
DANAU KELIMUTU: Pesona danau Kelimutu di Taman Nasional Kelimutu, Ende Flores, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Minggu (18/10).(MI/SUMARYANTO BRONTO)

TIM Ekspedisi Bakti untuk Negeri Nusa Tenggara menyambangi objek wisata Taman Nasional Kelimutu, Nusa Tenggara Timur. Ikon di taman nasional ini adalah Danau Kelimutu atau dikenal juga sebagai Danau Tiga Warna.

Warna danau yang menjadi andalan pariwisata Kabupaten Ende ini bisa berubah di saat-saat tertentu. Selain menyimpan keindahan alam, Danau Kelimutu juga sarat legenda. Warna yang tampak di danau dipercaya memiliki arti dan kekuatan tersendiri.

Saat ini, Taman Nasional Kelimutu telah mengalami penataan yang sukses mener­tibkan pedagang dan pengunjung. Alhasil, kebersih­an dan keteraturan tempat ini cukup terjaga dengan baik.

Menurut Kepala Balai Taman Nasional Kelumutu Agus Sitepu, pada 2019 pihaknya sudah membuat kesepakatan dengan pedagang agar mereka memiliki izin berdagang. Lokasinya pun ditetapkan di area parkir dengan konsep foodcourt.

Mengenai jaringan internet di Taman Nasional Kelimutu, Agus mengatakan memang belum terlalu baik. Kondisi ini, katanya, sedikit menyulitkan untuk mengelola kawasan destinasi wisata tersebut.

“Karena antara kantor balai di Kota Ende dengan kawasan (Taman Nasional Kelimutu) yang berjarak 60 km ke arah pedalaman, dengan kantor-kantor staf di sana, kita sulit berkomunikasi,” ungkapnya.

Hal itu juga diakui Kepala Resort Taman Nasional Kelimutu, Albert. Menurutnya, saat ini belum ada jaringan internet yang sangat memadai meskipun telah ada jaringan yang dikembangkan secara mandiri oleh pengelola.

“Sejak 2017 kita membuat jaringan internet khusus dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan kita kembangkan. Ini hanya lokal untuk Taman Nasional Kelimutu, kita sambungkan dengan aplikasi untuk medapatkan informasi terkait perubahan danau, pemantauan pengunjung, dan sebagainya,” jelasnya.

Selanjutnya, tim ekspedisi bergerak ke Desa Wisata Waturaka, tak jauh dari Da­nau Kelimutu. Desa ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegara untuk menikmati suasana desa yang sejuk dan melihat keramahan warga.

Desa Waturaka pernah mendapatkan penghargaan sebagai wisata alam terbaik dari Kementerian Desa pada 2017. Karena itu, sektor wisata menjadi penambahan pendapatan kedua terbanyak bagi warga, setelah pertanian.

Kepala Desa Waturaka Joseph Alexander Wawo mengatakan jaringan internet sangat dibutuhkan di desanya. Pihaknya mengaku sudah mengusulkan kepada gubernur untuk membangun satu tower internet di Desa Waturaka.

Karena itu, Bakti (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) telah membangun satelit di Kantor Desa Waturaka. Sinyal internet di sini pun dapat digunakan oleh warga sekitar untuk mengakses informasi melalui internet.

Bantuan jaringan internet dari Bakti juga diberikan untuk Puskesmas Moni di Kecamatan Kelimutu. Namun, di puskesmas yang menjadi andalan sejak 2004 ini, sinyal internet masih sulit didapat.

“Kita akali untuk register data secara manual. Kemudian setelah selesai kami ke tempat sinyal. Paling daerah sini dari Bakti yang lebih full (sinyal internetnya),” kata Kepala Puskesmas Moni, Felicitas Lero.

Menurut Kadis Kominfo Ende, Rando R, dari 259 desa di daerahnya, masih terdapat sekitar 59 desa yang belum mendapatkan sinyal telekomunikasi atau blank spot. Sementara sinyal internet baru menjangkau 30% dari desa-desa dan sekolah yang ada di sana.

“Kemarin pada saat pertemuan dengan menteri (Kominfo) dan beberapa kabupaten/kota yang diundang ke Labuan Bajo, Ende mendapat 59 titik untuk BTS. Kalau kita terima dengan data itu untuk 2021 berarti Ende akan zero blank spot,” ujar Rando. (Ifa/S2-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya