Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Ganjar : Protokol Kesehatan Harus terus Diutamakan

Ghani Nurcahyadi
13/12/2020 00:54
Ganjar : Protokol Kesehatan Harus terus Diutamakan
Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo(Dok. Kagam)

KETUA Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo  mengatakan Pandemi yang melanda Indonesia dan negara lain di dunia, telah menimbulkan dampak yang sangat luar biasa. Dalam waktu yang sangat cepat, pandemi telah menimbulkan apa yang disebut unprecedented crisis. Krisis di bidang kesehatan sekaligus krisis di bidang ekonomi.

Berdasar data per 11 Desember 2020, kata Ganjar, sebanyak 68 juta warga dunia terpapar Covid-19 Sebanyak 1,5 juta jiwa telah meninggal dunia. Di Indonesia sendiri jumlah kasus telah mencapai 600 ribu dengan total kematian lebih dari 18 ribu jiwa.

Selain itu jutaan warga dunia terdampak krisis ekonomi. Banyak yang usahanya berhenti, omzetnya turun, atau kehilangan penghasilan dan pekerjaan. Pertumbuhan ekonomi berbagai negara juga mengalami kontraksi yang sangat hebat,  terjun bebas, sebagian besar minus.

Banyak negara-negara di dunia terseret  masuk ke dalam jurang Resesi. Indonesia juga mengalami dampak yang sama. Ekonomi Indonesia sempat tumbuh positif di kuartal pertama,  namun terkontraksi ke titik terendah di kuartal kedua menjadi minus 5,32 %, lalu pelan-pelan membaik ke angka minus 3,49 % di kuartal ketiga. 

Hal tersebut diungkapkan Ganjar saat membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kagama Sabtu (12/12) yang dilaksanakan secara daring. Rakernas Kagama diikuti lebih dari 400 orang Pengurus Kagama dari semua tingkatan baik yang berdomisili di dalam negeri maupun luar negeri.   

Alumnus Fakultas Hukum UGM tersebut mengatakan kondisi yang sulit ini tidak boleh membuat bangsa Indonesia menyerah atau pesimis. 

“Kita adalah bangsa yang tangguh, tahan banting. Jangan lupa, kita adalah bangsa yang ditempa oleh tantangan alam. Secara geografis kita berada di atas ring of fire yang rentan terhadap  terjadinya bencana alam”, ujar Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah

“Kita juga bangsa bahari yang sering menghadapi tingginya gelombang samudera. Tantangan ini tidak pernah membuat kita takut atau berkecil hati. Kita hadapi tantangan itu dengan jiwa cakrawartin samudera,” pungkasnya. 

Ganjar menyebutkan dalam menghadapi pandemi, Kagama memberikan dukungan penuh kepada Presiden Joko Widodo, sebagai nahkoda kapal besar Indonesia  untuk membawa Indonesia keluar dari krisis. Sebagai nakhoda, 

Baca juga : Industri Jasa Keuangan RI Galang Dana Penanganan Covid

Presiden Jokowi telah dengan tepat memandu arah kapal dengan mengedepankan strategi mencari keseimbangan antara penanganan di bidang kesehatan dengan penanganan di bidang ekonomi.  Presiden telah berhasil menemukan titik keseimbangan yang pas antara rem dan gas. Strategi menseimbangkan rem dan gas ini, terbukti telah memberikan hasil yang positif.  

“Alhamdulillah kasus aktif di negara kita di kisaran 14,84 % jauh lebih rendah dari rata-rata dunia yang sebesar 28,24%.  Case Recovery Rate (rata-rata kesembuhan) di negara kita juga lebih baik yakni di angka  82,10 %, lebih tinggi dari rata-rata dunia, sebesar 69,51%,” kata Ganjar. 

“Pada saat yang bersamaan, kita juga berhasil menjaga agar pertumbuhan ekonomi tidak turun lebih tajam lagi. Kita sudah melewati  rock bottom, titik terendah di kuartal kedua  dan bisa tumbuh lebih baik di kuartal ketiga.  Situasi ini menunjukkan pengendalian Covid-19 dengan penanganan ekonomi bisa dilakukan secara seimbang,” kata Ganjar menegaskan.

Namun demikian, Gubernur Jawa Tengah ini mengingatkan dengan capaian yang baik itu, tidak boleh membuat bangsa Indonesia kendor. Apalagi sampai beranggapan kalau kondisi sudah normal. Ganjar mengingatkan bahwa angka rata-rata kematian akibat Covid-19  di Indonesia masih cukup tinggi sebesar 3,06 %,  lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 2,25 %. 

“Penularan Virus masih terjadi, bahkan ada tren meningkat karena ada yang masih abai, tidak menjalankan  protokol kesehatan secara disiplin. Kuncinya adalah kedisiplinan dan kepatuhan  kita semua untuk menjalankan protokol kesehatan. Sebab tidak ada yang kebal dari virus, tidak peduli apakah itu pejabat, pemuka agama, karyawan, ibu rumah tangga semuanya bisa terinfeksi,” tegas Ganjar.

Karena itu, Ganjar mengajak segenap lapisan masyarakat khususnya warga Kagama untuk tetap taat menjalankan protokol Kesehatan dengan benar. Ganjar juga meminta Pemerintah agar tidak ragu-ragu dalam menegakkan aturan protokol Kesehatan. 'Solus Populi Suprema Lex', keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.

Menurut Ganjar regulasi yang dibuat selama pandemi harus dipastikan tidak hanya berjalan namun mesti berdampak. 

“Negara harus hadir dalam perlindungan dan pemenuhan hak warga negara dalam bidang kesehatan, termasuk untuk tidak pernah berhenti memberikan edukasi pada rakyat, yakni tentang pentingnya protokol kesehatan," kata Ganjar. 

"Negara juga harus hadir untuk memastikan protokol kesehatan  dijalankan. Terutama di tempat-tempat umum: di pasar, di stasiun, di bandara, di terminal, di pelabuhan,” pungkasnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik