Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
FEDERASI Serikat Guru Indonesia (FSGI) melaporkan lebih dari 3 ribu santri dinyatakan positif Covid-19 dari kluster pondok pesantren. Hal itu berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan FSGI selama bulan September - November 2020 setelah sejumlah Pondok Pesantren memulai pembelajaran tatap muka pada Juni lalu.
"Total dari data yang dikumpulkan FSGI mencapai 3.002 kasus Covid-19 hanya dari kluster pondok pesantren," ungkap Retno Listyarti, Dewan Pakar FSGI dalam keterangan resmi (11/12).
Dijelaaskannya, anka sersebut berdasarkan hasil pemantauan selama 3 bulan yang menujukkan bahwa kluster pondok pesantren sangat besar jumlahnya. Bahkan wilayah seperti di Cilacap, pada bulan Oktober total kasus Covid-19 mencapai 908, dari jumlah tersebut 55,29% atau 502 kasusnya berasal dari pondok pesantren di wilayah Cilacap.
Hasil pemantauan FSGI pada bulan September 2020 menunjukkan jumlah santri yang positif Covid-19 mencapai ribuan, angka tepatnya 1362. Sedangkan pada bulan Oktober 2020 tercatat 700 santri positif Covid-19 dan pada bulan November 2020 mencapai 940 santri.
Baca juga: Saat Rizieq Bersedia Penuhi Panggilan, Polda: Akan Ditangkap
Adapula Ponpes di kabupaten Banyumas yang angka kasus santri positif mencapai 328 orang. Sedangkan Ponpes di kabupaten Banyuwangi kasus santri positif Covid-19 paling banyak, yaitu mencapai 622 santri.
"Dari jumlah tersebut, selain santri sudah termasuk pengelola, pegawai dan pimpinan pondok pesantren, hanya jumlahnya 99% didominasi santri," tuturnya.
FSGI lanjutnya memantau di 6 Provinsi dan 18 Kabupate/ Kota. Dari wilayah pantauan tersenut, ditelaporkan 20 kluster pesantren.
Heru Purnomo, Sekretaris Jenderal FSGI menegaskan bahwa pihaknya memiliki konsen pada kesehatan dan keselamatan peserta didik maupun pendidik di satuan pendidikan, termasuk Pondok Pesantren yang sejak Juni 2020 sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Kluster baru Pondok pesantren mulai santer terdengar pada Agustus 2020 di sejumlah daerah.
Oleh karean itu, FSGI kemudian merencanakan pemantauan terhadap pesantren yang diduga kuat berpotensi menjadi kluster baru. Mengingat di pondok pesantren aktivitasnya cenderung bersama-sama dalam waktu sangat lama, bahkan hingga 24 jam.
"Kalau infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP adaptasi kebiasaan baru (AKB) tidak memadai dan rendahnya kedisiplinan untuk patuh pada protokol kesehatan, maka potensi penularan Covid-19 menjadi tinggi ,” ujarnya.
Untuk mencegah pondok pesantren kembali menjadi kluster baru maka FSGI pun mendorong Kementerian Agama untuk memastikan infrastruktur AKB di pondok pesantren tersedia. Kemenag harus memastikan protokol kesehatan/SOP AKB mulai dari siswa bangun tidur, beraktivitas, ibadah, belajar, makan, mandi, dan sebagainya.
"FSGI mendorong tes swab secara berkala dengan sampel acak, misalnya sebulan sekali, pembiayaan bisa ditanggung renteng dengan stakeholder terkait," tambah dia.
Bagi pihak Pengelola Pondok Pesantren, dia menganjurkan untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan/SOP ke seluruh waga pesantren dan orangtua santri. Begitu pula para orangtua santri, diminta memastikan bahwa anak-anak mereka patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan/SOP.(OL-4)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, sebagai seorang politisi, dirinya siap berbeda demi kebersamaan.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Jawa Barat memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
Kementerian Agama mengeksplorasi Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah agar mampu mengintegrasikan dakwah dan pelatihan keterampilan untuk para santrinya.
Dari pengakuan korban, ia mendapatkan rudapaksa sebanyak 10 kali. Saat ini, korban mengalami trauma berat.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved