Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PANDEMI covid-19 yang memaksa negara-negara di dunia menerapkan lockdown dan pembatasan rupanya menyebabkan emisi karbon dioksida turun sebesar 7% pada tahun ini, yang merupakan penurunan terbesar yang pernah ada.
Dengan penurunan pada tahun ini, dunia rata-rata membuang 1.185 ton (1.075 metrik ton) karbon dioksida ke udara setiap detik. Sejumlah ilmuwan internasional pelacak emisi yang tergabung dalam Proyek Karbon Global menghitung bahwa dunia akan melepaskan 37 miliar ton AS (34 miliar metrik ton) karbon dioksida ke udara pada 2020.
Jumlah tersebut turun dari 40,1 miliar ton AS (36,4 miliar metrik ton) pada 2019, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Kamis di jurnal Earth System Science Data.Para ilmuwan mengatakan, penurunan ini terutama disebabkan karena orang-orang tinggal di rumah, lebih sedikit bepergian dengan mobil dan pesawat. Transportasi darat menghasilkan sekitar seperlima dari emisi karbon dioksida, gas pemerangkap panas buatan manusia.
Namun, emisi diperkirakan akan melonjak kembali setelah pandemi berakhir.
"Tentu saja, penguncian sama sekali bukan cara untuk mengatasi perubahan iklim," kata ilmuwan iklim di Universitas East Anglia, Corinne LeQuere.
Kelompok ilmuwan yang sama beberapa bulan lalu telah memperkirakan penurunan emisi dari 4 persen menjadi 7 persen, tergantung pada perkembangan covid-19.
"Gelombang virus korona kedua dan pengurangan perjalanan yang berkelanjutan mendorong penurunan menjadi 7 persen," kata LeQuere.
Emisi turun sebesar 12 persen di Amerika Serikat dan 11 persen di Eropa, tetapi hanya 1,7 persen di Tiongkok. Hal ini dikarenakan Tiongkok melakukan lockdown lebih awal dengan gelombang kedua yang lebih sedikit.
"Selain itu, emisi Tiongkok lebih berbasis industri daripada negara lain dan industrinya kurang terpengaruh daripada transportasi," jelasnya LeQuere.
Angka akhir pada 2019 yang diterbitkan dalam studi yang sama menunjukkan bahwa dari 2018 hingga 2019 emisi gas pemerangkap panas buatan manusia hanya meningkat 0,1 persen, jauh lebih kecil daripada lompatan tahunan sekitar 3 persen pada satu atau dua dekade lalu.
"Kita pasti sangat dekat dengan puncak emisi, jika kita bisa menjaga komunitas global tetap bersama," kata Direktur Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa Achim Steiner.
baca juga: Banggai Kepulauan Kota Interkoneksi Palapa Ring
Direktur Institut Lingkungan Stanford Woods Chris Field memperkirakan emisi memang akan meningkat setelah pandemi, namun dia optimis sebagai masyarakat yang telah memahami masalah ini dapat membantu mengurangi emisi di masa depan.
"Misalnya, karena orang-orang menjadi ahli dalam pekerjaan jarak jauh beberapa hari dalam seminggu atau menyadari bahwa mereka tidak memerlukan terlalu banyak perjalanan bisnis, kita mungkin melihat penurunan emisi terkait perilaku di masa depan," tandasnya. (CNA/OL-3)
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KESADARAN terhadap konsep bangunan hijau sudah seharusnya menjadi bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga bumi.
PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina berkomitmen mendukung pengurangan emisi melalui program Penghijauan Bumi.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong agenda transisi industri menuju industri hijau yang keberlanjutan dan rendah emisi karbon di Indonesia.
Formula 1 terus berinovasi untuk bisa memberikan manfaat pada masyarakat secara keseluruhan terutama pada penggunaan karbon.
PT Pertamina International Shipping (PIS) meraih penghargaan atas upaya dan inovasi perusahaan dalam menerapkan pelayaran hijau atau green shipping.
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved