Wamen LHK: Genarasi Muda Bangkit Jadi Agen Perubahan

Ferdian Ananda Majni
07/12/2020 17:35
Wamen LHK: Genarasi Muda Bangkit Jadi Agen Perubahan
Perubahan iklim(Ilustrasi)

ISU perubahan iklim akhir-akhir ini menjadi topik yang banyak dibicarakan di berbagai belahan dunia. Begitu banyak perubahan iklim yang terjadi di berbagai negara yang terkadang menimbulkan dampak berupa kejadian alam dan bencana yang melanda manusia, seperti banjir kekeringan dan menyebabkan penyakit serta krisis dunia.

Dengan demikian maka menjadi penting bagi semua pihak untuk memberikan perhatian terhadap berbagai peran tersebut agar perubahan iklim dan kemungkinan akan dampak yang ditimbulkannya.

"Berkaca dari kejadian tersebut maka mulai saat ini sangat penting bagi kita semua, bagi unsur pemerintah daerah maupun masyarakat termasuk pemuda dapat memberikan perhatian perubahan iklim agar kita dapat secara dini melakukan antisipasi dan adaptasi sehingga jangka waktu yang akan datang dapat lebih meningkatkan kualitas upaya mitigasi dan evakuasi terhadap bencana iklim," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong pada kegiatan puncak Indonesia Youth Climate Summit (IYCS) 2020 digelar secara virtual Senin (7/12).

Alue Dohong mengajak kaum muda bergerak mengendalikan perubahan iklim, langkah-langkah koordinasi pemuda untuk dikemukan sebagai mitra strategis pegendalian perubahan iklim dengan rangkai kegiatan Indonesia Youth Climate Summit (IYCS) 2020 dari Agustus sampai Desember 2020 di tengah pandemi global.

"Ini diharapkan menjadi pusat informasi dan aspirasi generasi muda Indonesia sebagai referensi pengendalian perubahan iklim, dengan membantu cara perubahan cara hidup dari business as usual dengan cara memperkuat sains dan tindakan inovatif dalam mewujudkan tujuan masa depan," sebutnya.

Baca juga : Awas, Gelombang Tinggi Hingga 6 M di Perairan Selatan Jawa

Seperti diketahui, kata Alue Dohong bahwa generasi muda harus bangkit menjadi agen perubahan dalam masyarakat sehingga informasi antisipasi dan adaptasi terhadap fenomena perubahan iklim akan semakin luas dipahami bagi generasi kini dan mendatang.

"Ancaman iklim ini tentunya bersamaan dengan ancaman kepunahan keanekaragaman hayati tingkat polusi yang tinggi, meningkatnya ketidaksetaraan dan kekurangan sumber daya," paparnya.

Wamen Alue Dohong menjelaskan perubahan iklim akan menjadi faktor penentu evolusi dunia untuk beberapa dekade mendatang dan dalam posisi ini tanpa pengecualian generasi muda mempunyai peran penting akan menanggung beban terberat terutama generasi yang akan mendatang.

"Karena itu mendesak untuk mengatasi meningkatnya kompleksitas, tantangan dengan mematuhi tujuan yang ditetapkan oleh agenda pembangunan berkelanjutan dan Paris Agreement," terangnya.

Dia juga mengapresiasi kegiatan ini sangat relevan dengan para pemuda dengan energi dan semangat dialisme serta pemikirannya dapat menyuarakan suara peduli lingkungan yang diharapkan dapat dilakukan di tahun-tahun mendatang.

"Sekali lagi saya berterima kasih kepada semua pihak pemerintah dunia usaha BUMN atau swasta dunia pendidikan masyarakat terutama para pemuda dan media atas terselenggaranya Indonesia Youth Climate Summit (IYCS) 2020 dengan harapan kegiatan ini dapat terus dilakukan di tahun-tahun mendatang," pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya