Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTUR Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan generasi muda adalah salah satu kelompok yang paling rentan terpapar radikalisme dan intoleransi, sehingga pelibatan pemuda sangat penting untuk menangkal penyebaran paham radikalisme, khususnya di kalangan mereka sendiri.
Menurut Nurwakhid, generasi muda telah menjadi sasaran utama dari kelompok radikal karena pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki value atau nilai strategis ke depan bagi bangsa ini.
”Apalagi pemuda memiliki militansi tinggi, suka mencari tantangan. Para pemuda masih belum memiliki self control yang kuat, wawasan pemahaman dan pengetahuan yang dinamis dan masih terus berkembang yang mana sebetulnya masih membutuhkan bimbingan,” ujar Nurwakhid, dalam rilis BNPT yang diterima, Sabtu.
Sebagai narasumber pada acara Bincang Damai BNPT RI bersama Pemuda Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlangsung di Swiss-Bell Hotel Borneo, Samarinda, Jumat (4/12), Nurwakhid mengatakan pelibatan pemuda akan lebih efektif dalam mencegah radikalisasi khususnya di kalangan pemuda sendiri.
”Maka narasi kontra ideologi dan kontra propaganda melalui media ini sangat efektif kalau dilakukan oleh pemuda. Karena sasaran kita adalah pemuda generasi z dan generasi milenial,” tutur alumni Akpol tahun 1989 ini.
Oleh karena itulah dirinya menyebut penting untuk melibatkan pemuda dalam kontra narasi, kontra ideologi maupun kontra propaganda di dunia maya.
Abdul Aziz selaku Koordinator Duta Damai Kaltim mengatakan bahwa pihaknya sebagai Duta Damai Dunia Maya yang telah dibentuk oleh BNPT telah melaksanakan tugasnya sebagai agen penyebar perdamaian.
Ia menyebut bahwa pihaknya telah merangkul berbagai organisasi kepemudaan yang ada di Kaltim untuk bersama-sama menjalin kerja sama dalam rangka perdamaian.
”Kami di Kaltim memiliki agenda tahunan yang dinamakan ’Sapa Pemuda Kaltim’. Kami juga ada kegiatan goes to school untuk memberikan pemahaman kepada anak muda bagaimana menggunakan media sosial dan juga menebar suasana damai di sana,” ujarnya.
Ridwan Rustandi selaku Koordinator Duta Damai Jabar juga menyampaikan hal serupa, bahwa pihaknya di Jabar selama ini fokus untuk menggandeng para pelajar agar tidak sampai terkena paham radikal terorisme khususnya dari dunia maya.
Ridwan menyebut bahwa pihaknya rutin mengadakan jurnalis damai di sekolah-sekolah, serta melakukan kolaborasi dengan pesantren-pesantren di Jawa Barat.
”Kami juga berkolaborasi dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jabar dan berbagai organisasi kepemudaan dengan membentuk yang kami namakan ’Ekosistem Damai’. Di mana tujuannya adalah menggandeng semua pihak, tidak hanya pelajar, tetapi juga sampai ke desa-desa,” ucapnya.
Sementara itu, Ziadah selaku Koordinator Duta Damai NTB menjelaskan bahwa selama ini pihaknya diajari untuk menjadi seperti angin, tidak terlihat namun terasa.
Menurut dia, hal itulah saat ini yang sedang dikerjakan oleh Duta Damai NTB. Karena dia menyebut di NTB sendiri memiliki sejarah panjang terkait kasus terorisme.
”Maka kami berusaha membangun partnership dengan sebaik-baiknya dengan siapa saja baik itu dari pemerintah daerah maupun organisasi non-pemerintah baik dari dalam dan luar negeri. Karena terorisme sendiri cukup banyak dan itu berimbas ke pariwisata kami, membuat orang takut untuk datang,” jelasnya.
Acara Bincang Damai ini dihadiri tidak kurang sebanyak 80 peserta yang mewakili organisasi kepemudaan serta mahasiswa yang ada di Kaltim. (Ant/OL-09)
FPHW secara tegas menolak berkembangnya organisasi masyarakat yang teridentifikasi dan menganut paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Pancasila dan khilafah tidak bisa hidup berdampingan di Indonesia. Salah satunya harus dikorbankan.
SOSOK Prof Yudian Wahyudi menjadi salah satu lulusan pesantren yang berhasil di dunia akademik. Dari Pesantren Termas di Pacitan, Jawa Timur.
KARENA Indonesia negara multikultural, munculnya potensi radikalisme menjelang pilkada serentak 9 Desember 2020 masih sangat tinggi.
Paham radikalisme tumbuh subur di masyarakat karena tidak sedikit orang yang baru belajar agama tidak mampu menafsirkan ilmu itu dengan baik.
Kelompok teroris tersebut bahkan telah melakukan penggambaran untuk serangan tersebut.
Mereka dibekali dengan pelatihan literasi keuangan dasar, pengembangan usaha sederhana, serta pengelolaan penjualan online
GAMKI juga menyambut baik kehadiran ttm nasional (timnas) dari setiap negara yang telah melalui proses kualifikasi melalui cara yang sah dan sesuai aturan.
PELATIH Timnas Indonesia, Indra Sjafri mengungkapkan 5 pilar penting yang perlu diperbaiki dalam sepak bola Indonesia.
Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.
Muliarta menekankan bahwa generasi muda perlu memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, termasuk peran mereka dalam mengawasi proses pemilu.
RATUSAN pemuda Kota Solo mendukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved