Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ini Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 sampai 8.369 per Hari

Ferdian Ananda Majni
04/12/2020 15:29
Ini Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 sampai 8.369 per Hari
.(MI/Fransisco Carollio )

DATA pada Kamis (3/12) menunjukkan penambahan kasus yang sangat signifikan, yaitu 8.369. Hal ini merupakan yang tertinggi sejak Maret 2020.

Data perubahan perilaku menunjukkan menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Saat ini, tingkat kepatuhan di Indonesia hanya mencapai 59,20%.

Karena itu, peran seluruh elemen bangsa dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 sangatlah berarti. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut penyebab naiknya kasus itu, salah satunya libur panjang.

Menurutnya, libur panjang mulai dari Lebaran, Hari Kemerdekaan Agustus, dan libur panjang sejak 28 Oktober sampai dengan 1 November menimbulkan kenaikan kasus pada 10 sampai 14 hari kemudian. Ini pun dapat bertahan sampai 12 minggu selanjutnya.

"Naiknya antara 50% sampai lebih dari 100%. Polanya selalu seperti itu dan semakin ke sini semakin naiknya menggila mencapai 6.000-8.000 (harian)," kata Prof Wiku dalam diskusi bertajuk Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan! di Media Center Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/12).

Selain tingkat penularannya tetap tinggi di masyarakat, ada pula karena sedang ada sinkronisasi data antara pusat dan daerah.

"Jadi ada beberapa daerah yang kesulitan memasukkan data sehingga terakumulasi. Salah satu contohnya Papua yang sudah sejak 19 November sampai dengan 3 Desember baru memasukkan datanya mencapai 1.700 lebih. Padahal selama itu nol sehingga terjadi lonjakan. Jadi kalau mau dibagi mungkin bisa dibagi dengan jumlah harinya," sebutnya.

Prof Wiku menambahkan Indonesia sebagai negara yang besar sehingga mengintegrasikan seluruh data menjadi satu untuk real time diperlukan waktu. Akan tetapi sebenarnya tingkat penularannya di masyarakat juga masih terus meningkat dan terjadi.

"Itulah pentingnya protokol kesehatan dan memang ini waktunya sudah cukup lama hampir 9 bulan pasti ada kejenuhan. Efektivitas masyarakat dan kita bersama-sama untuk menyosialisasikan, juga masih terbatas, belum sampai dipahami dan bisa melekat di setiap orang untuk melakukannya," terangnya.

Begitu juga tanggung jawab pribadi setiap orang masih kurang. Namun ia tak memungkiri ada yang punya tanggung jawab pribadi sangat tinggi dalam hal mengingatkan orang lain tetapi jumlahnya masih kurang banyak. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya