Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang S. Brodjonegoro mengapresiasi kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang berhasil meluncurkan roket eksperimen RX450-5 pada Rabu (2/11) pagi.
Dia mengakui pengembangan roket Indonesia memang masih jauh dibandingkan dengan negara-negara maju. Namun, dengan peluncuran terbaru muncul optimisme untuk mewujudkan visi kemandirian pada teknologi antariksa.
"Kita masih harus banyak belajar dari negara-negara yang lebih maju, baik untuk keperluan pertahanan maupun untuk antariksa/ peluncuran satelit. Paling tidak peluncuran pagi ini sudah lebih maju dibandingkan sebelumnya," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (02/11).
Baca juga: KLHK : Hulu ke Hilir Pasar Kehutanan sudah Berbasis Internet
Dia mengatakan ke depan, Indonesia perlu bekerja sama dengan negara-negara maju. Hal itu termasuk penelitian dan transfer teknologi.
"Sangat perlu (kerja sama dengan negara maju), tapi perlu penjajakan dan pendekatan khusus," imbuhnya.
Menurut Bambang, pengembangan roket nasional untuk mendukung kepentingan nasional. Baik di sektor pertahanan, maupun sipil, teknologi roket merupakan upaya mewukudkan pembangunan berkelanjutan.
Di satu sisi, roket bisa dimanfaatkan untuk bisnis peluncuran satelit. Begitu pula dengan kegunaannya dalam memantau perubahan iklim atau cuaca di wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Selain itu, pengembangan roket juga untuk mendukung sektor pertahanan dan menjadi bagian dari alutsista.
Untuk itu, dia berharap peluncuran kali ini akan memperoleh data-data terbaru guna perbaikan ke depannya. Pemerintah pun mendukung penuh pengembangan roket melalui kebijakan alokasi anggaran riset dan pengembangan.(H-3)
Europa lama dianalisis sebagai habitat potensial bagi kehidupan di luar Bumi di Tata Surya bersama kandidat lain, seperti Mars dan bulan Saturnus, Enceladus.
Satria memiliki kapasitas 150 Gbps atau tiga kali lipat dari keseluruhan kapasitas sembilan satelit yang saat ini digunakan Indonesia.
Israel kini menjadi negara ketujuh yang mampu mengirimkan pesawat luar angkasa untuk mengorbit Bulan. Enam negara lainnya, yakni Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, Tiongkok, India, dan Jepang. Selama ini baru AS (1959), Rusia (1966), dan Tiongkok (2013) yang sukses mendaratkan pesawatnya di Bulan.
Israel mencoba untuk menjadi negara ke-empat yang mendarat di bulan.
Pembangunan SATRIA-1 di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 menjadi tonggak utama percepatan transformasi digital di Indonesia.
Negara-negara dunia memiliki sejumlah satelit yang mengorbit di antariksa yang digunakan untuk berbagai kepentingan.
MLAH serangan roket menghantam sebuah markas pasukan Amerika Serikat di dekat gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di ibu kota Irak, Baghdad, kemarin pagi
TIGA orang tewas setelah pangkalan yang menampung pasukan AS dan Inggris di Irak terkena serangan roket.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) menyalahkan pasukan saingan pimpinan panglima Khalifa Haftar atas serangan tersebut.
Misi itu menjadi sebuah terobosan yang dapat mengarah pada perjalanan pulang pergi ke luar angkasa dengan biaya yang lebih murah, lapor kantor berita Xinhua.
Bom tersebut menjadi aksi balasan Israel usai malam sebelumnya dapat tembakan roket dari wilayah yang dikuasai Hamas
Menurut NASA, tugas utama misi ini untuk mengebor sedalam 2 meter di bawah permukaan bulan dan mengumpulkan sekitar 2 kilogram batuan serta puing-puing lainnya untuk dibawa kembali ke bumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved