Soal Roket, Menristek: Harus Banyak Belajar dari Negara Maju

Faustinus Nua
03/12/2020 07:30
Soal Roket, Menristek: Harus Banyak Belajar dari Negara Maju
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9).(ANTARA/PUSPA PERWITASARI )

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang S. Brodjonegoro mengapresiasi kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang berhasil meluncurkan roket eksperimen RX450-5 pada Rabu (2/11) pagi.

Dia mengakui pengembangan roket Indonesia memang masih jauh dibandingkan dengan negara-negara maju. Namun, dengan peluncuran terbaru muncul optimisme untuk mewujudkan visi kemandirian pada teknologi antariksa.

"Kita masih harus banyak belajar dari negara-negara yang lebih maju, baik untuk keperluan pertahanan maupun untuk antariksa/ peluncuran satelit. Paling tidak peluncuran pagi ini sudah lebih maju dibandingkan sebelumnya," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (02/11).

Baca juga: KLHK : Hulu ke Hilir Pasar Kehutanan sudah Berbasis Internet

Dia mengatakan ke depan, Indonesia perlu bekerja sama dengan negara-negara maju. Hal itu termasuk penelitian dan transfer teknologi.

"Sangat perlu (kerja sama dengan negara maju), tapi perlu penjajakan dan pendekatan khusus," imbuhnya.

Menurut Bambang, pengembangan roket nasional untuk mendukung kepentingan nasional. Baik di sektor pertahanan, maupun sipil, teknologi roket merupakan upaya mewukudkan pembangunan berkelanjutan.

Di satu sisi, roket bisa dimanfaatkan untuk bisnis peluncuran satelit. Begitu pula dengan kegunaannya dalam memantau perubahan iklim atau cuaca di wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Selain itu, pengembangan roket juga untuk mendukung sektor pertahanan dan menjadi bagian dari alutsista.

Untuk itu, dia berharap peluncuran kali ini akan memperoleh data-data terbaru guna perbaikan ke depannya. Pemerintah pun mendukung penuh pengembangan roket melalui kebijakan alokasi anggaran riset dan pengembangan.(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya