Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menristek ; Era 4.0 Kampus Penting Dorong Ekosistem Wirausaha

Syarief Oebaidillah
30/11/2020 22:52
Menristek ; Era 4.0 Kampus Penting Dorong Ekosistem Wirausaha
Menristek Bambang Brodjonegoro(MI/Rommy Pujianto)

DI era revolusi industri 4.0, perguruan tinggi berperan penting membekali para mahasiswa dengan pengetahuan teknologi digital, pola pikir wirausaha, dan kemampuan untuk mendapat pekerjaan guna mendorong ekosistem berwirausaha.

"Hal ini penting karena di era otomasi dan digitalisasi ini, dibutuhkan talenta-talenta yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk turut berkontribusi pada pembangunan bangsa yang berdaya saing, " papar Menteri Riset dan Teknolologi/Badan Riset ( Menristek) Bambang Brodjonegoro dalam orasi ilmiah secara virtual Dies Natalies ke 55 Universitas Trisakti di Jakarta,Senin (30/11).

Dia juga mengucapkan Selamat Hari Jadi ke-55 kepada Universitas Trisakti. Menurutnya selama lebih dari 50 tahun, Universitas Trisakti telah mencetak banyak lulusan unggul yang berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. Selainitu, Universitas Trisakti juga memberikan sumbangsihnya untuk membantu mempercepat penanggulangan COVID-19 dalam bentuk inovasi alat kesehatan.

"Semoga dengan bertambahnya usia, diharapkan makin banyak kontribusi yang diberikan Universitas Trisakti dalam penciptaan inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,"tukasnya.

Lebih lanjut, Bambang mengutarakan Indonesia memiliki visi untuk keluar dari middle income-trap pada tahun 2035 dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, bertepatan dengan satu abad Kemerdekaan Indonesia

Untuk mewujudkannya, ekonomi Indonesia harus didasarkan pada inovasi, bukan lagi hanya bergantung pada Sumber Daya Alam.

Guru Besar UI ini menjelaskan berdasarkan laporan Global Innovation Index 2020, Indonesia menempati urutan ke-85 dari 131 negara di dunia. Ini berarti ekosistem riset dan inovasi Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Hemat dia, disinilah sinergi triple-helix yakni kerjasama antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi perlu diperkuat. Perguruan tinggi memiliki peran penting untuk melakukan riset karena memiliki tri dharma yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.

Sebab itu, perguruan tinggi perlu bersinergi dengan industri untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah, menjadi substitus impor, dan dapat menjawab kebutuhan masyarakat.

Baca juga : Hidupkan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara, Cerdaskan Kehidupan Bangsa

Plt Rektor Universitas Trisakti (Usakti) Ali Ghufron Mukti mengatakan pada proses penerimaan mahasiswa baru, Universitas Trisakti secara konsisten selama lima tahun dapat mempertahankan prinsip ekuitas dan efektivitasnya. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan Universitas Trisakti menjaga komposisi agama, gender, kondisi sosial ekonomi, dan keterwakilan 34 provinsi.

"Kondisi mahasiswa Universitas Trisakti selaras dengan kondisi demografi penduduk Indonesia, sedangkan efektivitas penerimaan mahasiswa baru ditunjukkan dengan kenaikan korelasi antara hasil seleksi dan capaian IPS semester pertama," kata Ali Ghufron.

Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM ini menjelaskan pada proses pembelajaran, Universitas Trisakti mampu melakukan perbaikan secara berkelanjutan yang ditunjukkan dengan perbaikan pada indikator keberhasilan mahasiswa menyelesaikan mata kuliah, yang diukur dari kenaikan persentase mahasiswa mendapatkan nilai yang lebih baik, peningkatan disiplin mahasiswa mengikuti perkuliahan, dan menurunnya frekuensi pengulangan mata kuliah.

Keberhasilan perbaikan proses pembelajaran dapat juga dilihat dari kenaikan kualitas para lulusan yang ditunjukkan dengan kenaikan rerata IPK lulusan, persentase predikat lulusan dengan pujian (cum laude), kenaikan persentase lulusan tepat waktu, dan penurunan rerata lama studi.

Perbaikan ini juga terkonfirmasi dengan kepuasan sebanyak 1.223 pengguna lulusan yang 95-96 % menyatakan puas (57,14 – 70,46%) dan sangat puas (38,96 - 26,3 %) pada item penilaian kompetensi, kerja sama, kemampuan komunikasi, penggunaan teknologi informasi, pengembangan diri, dan etika, sedangkan kemampuan berbahasa asing sebesar 90,26 %, 63,31% puas dan 26,95% sangat puas.

"Keberhasilan proses pembelajaran tersebut tidak terlepas dari keberhasilan perbaikan suasana akademik berupa kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kuliah tamu, dan kegiatan ilmiah lainnya, " ungkap Ali Ghufron.

Dikatakan capaian akhir Tahun Akademik 2019/2020 menunjukkan perbaikan pada bidang penelitian yang ditunjukkan dengan kenaikan signifikan jumlah paper ilmiah yang terindeks scopus dari sekitar 50 menjadi 200 paper; sitasi per paper dari 5,8 menjadi 11,6; dan inovasi ber-HKI dari 25 menjadi 289.

"Meskipun kuantitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat sedikit menurun dari 414 menjadi 346, namun penambahan kegiatan kewirausahaan khususnya dalam penanggulangan dampak pandemik COVID-19 patut mendapatkan apresiasi," pungkas mantan Dirjen Sumber Daya Iptek Kemenristek Dikti itu.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya