Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ternyata Komodo Lebih Sehat dan Bahagia selama PSBB

M Iqbal Al Machmudi
23/11/2020 14:04
Ternyata Komodo Lebih Sehat dan Bahagia selama PSBB
.(DOK Istimewa)

MINIMNYA kegiatan manusia di Wisata Alam Loh Buaya Pulau Rinca Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat komodo lebih aktif. Perilaku komodo tersebut diketahui setelah melakukan serangkaian penelitian yang dilakukan oleh IPB pada 21 Juni sampai 11 September 2020.

"Sifat komodo di Loh Buaya cenderung lebih aktif dibandingkan sebelum pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Komodo berani menjamah lokasi yang lebih luas," kata peneliti hewan amfibi dan reptil (herpetologis) sekaligus dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Mirza Dikari Kusrini saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/11).

Menurutnya, sifat liar dari komodo harus tetap dipertahankan dan tidak boleh terlalu dekat dengan banyak manusia. Karenanya, ia menilai pembangunan wisata yang sudah dibangun sudah cukup baik karena mengurangi intensitas untuk kontak langsung.

"Perilaku komodo dapat berubah bila ada interaksi terlalu tinggi dengan wisatawan sehingga interaksi tersebut perlu dikurangi. Hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa populasi dan habitat komodo dalam Kawasan Nasional Komodo (TNK) tetap terjaga," ujar Mirza.

Selain itu, Mirza meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk lebih memperhatikan kondisi komodo. Ini karena masih ada ancaman terhadap kehidupan komodo antara lain dengan masuknya spesies lain, seperti kodok bangkong yang beracun.

"Hal ini berlaku juga kepada komodo yang di luar TNK. Komodo-komodo tersebut kurang diperhatikan," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mempertanyakan realisasi pembangunan wisata premium dengan sifat komodo yang diharapkan tidak mengubah sifat liar dari komodo.

"Ini yang akan menjadi rekomendasi DPR. Komodo kalau tidak ada manusia lebih bahagia. Ketika pembangunan wisata premium ini akan mendatangkan lebih banyak wisata, apakah sifat komodo yang aktif ini masih bisa dipertahankan atau malah merasa terganggu?" ungkap Dedi.

Selain itu, Dedi juga mengingatkan kodok bangkong sering terbawa di kapal-kapal menuju TNK sehingga kodok beracun tersebut dimakan oleh komodo. Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap penjaga kapal untuk selalu membersihkan kapalnya agar tidak ada kodok bangkong. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya