Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
GUNA menangkal pengaruh media sosial (medsos) yang konservatif dalam kehidupan keberagamaan, kalangan kaum moderat diimbau turut lebih aktif dalam bermedia sosial dengan menampilkan konten-konten yang menyejukkan masyarakat.
“Bukan saja orang di lingkungan Kementerian Agama tetapi seluruh kaum moderat dapat lebih aktif lagi di medsos. Kita berharap agar kelompok moderat lebih aktif, speak up, tidak silent agar mereka dapat memenangkan kontestasi ini,” kata Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama Kamaruddin Amin menjawab Media Indonesia, Rabu ( 18/11).
Kamaruddin menyatakan hal itu terkait medsos jadi pilihan kelompok konservatif serta maraknya narasi konservatisme dalam beragama di medsos. Kamaruddin yang juga Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini mengutarakan di era digital setiap individu punya kesempatan sama untuk hadir dan aktif di ruang publik atau media sosial.
Dia mengingatkan kontestasi di ruang publik berpotensi dimenangkan oleh mereka yang intensitas kehadirannya lebih tinggi. ”Dominasi narasi konservatisme di media sosial memang tidak berarti bahwa masyarakat Indonesia sebagian besar konservatif, tetapi akan memengaruhi faham keagamaan masyarakat Indonesia,” cetusnya.
Ditanya program yang dilakukan Kemenag menangkal paham konservatif tersebut, dia menegaskan, Kemenag telah menjadikan 'moderasi beragama' sebagai agenda prioritas untuk diarusutamakan.
Agenda ini diterjemahkan dalam berbagai program Kemenag misalnya peningkatan kompetensi penceramah agama, peningkatan kompetensi penyuluh dan penghulu, peningkatan kompetensi para takmir mesjid dan lainnya.
"Mereka diharapkan dapat menjadi garda terdepan pengarusutamaan moderasi beragama. Disamping itu, sinergi dan kolaborasi dengan ormas ormas Islam untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama terus dilakukan,” tegasnya.(H-1)
Yaqut beriktikad baik memenuhi panggilan KPK untuk membantu menyelesaikan penyelidikan dugaan korupsi terkait kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag).
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) menargetkan pencatatan pernikahan secara nasional mencapai dua juta pasangan pada 2025.
Berdasarkan catatan SIMKAH Kemenag jumlah pasangan di bawah usia 19 tahun yang menikah menurun signifikan dalam tiga tahun terakhir:
PROGRAM Pembibitan Calon Dai Muda Tahun 2025 menyasar generasi muda usia maksimal 25 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia. Program Kementerian Agama (Kemenag) itu fokus untuk regenerasi
WAKIL Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sudah tidak lagi mengurus haji dan akan lebih fokus pada layanan keagamaan serta pendidikan agama.
Agama harus menjadi energi positif untuk merawat persatuan, bukan alat politik identitas yang memecah belah.
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Kementerian Agama menggagas Gerakan Ekoteologi, yaitu pendekatan keagamaan yang mendorong kepedulian lingkungan berbasis nilai-nilai spiritual.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Wasathiyah sejatinya mengantarkan manusia ke kehidupan yang sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved