Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Presiden Pantau Simulasi Vaksinasi di Bogor

Andhika Prasetyo
18/11/2020 10:53
Presiden Pantau Simulasi Vaksinasi di Bogor
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan Terawan dan Wali Kota Bogor Bima Arya di Puskesmas Tanah Sereal.(Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Joko Widodo, Rabu (18/11), meninjau kesiapan Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, yang akan menggelar simulasi vaksinasi.

Simulasi dilakukan untuk mengetahui kesiapan pihak-pihak terkait sehingga ketika vaksin telah siap, proses penyuntikan bisa segera dilaksanakan.

Upaya tersebut juga dilakukan sebagai ajang sosialisasi kepada masyarakat.

Baca juga: Jokowi Siap Divaksin Paling Pertama

"Kita terus sosialisasi, beri pemberitahuan, supaya nanti yang ikut vaksin itu sebanyak-banyaknya baik yang ikut vaksinasi lewat program maupun vaksinasi mandiri," ujar Jokowi di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).

Kendati simulasi sudah dilakukan, presiden mengatakan proses vaksinasi yang sebenarnya belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

Vaksin Sinovac direncanakan tiba di Indonesia pada akhir November. Namun, rencana tersebut masih bisa meleset.

"Kita berharap vaksin ini datang akhir Novemeber, tapi kalau tidak bisa berarti masuk Desember," tutur Jokowi.

Setelah tiba di Tanah Air pun, vaksin tidak akan langsung disuntikkan. Masih ada tahapan-tahapan yang harus dilalui seperti pemberian izin emergency use authorization oleh BPOM yang memerlukan waktu sampai tiga pekan.

Setelah itu, vaksin juga masih harus didistribusikan ke seluruh wilayah di Tanah Air.

"Ini yang tidak mudah. Mendistribusikan vaksin itu tidak mudah. Ini tidak seperti barang-barang yang lain. Ini memerlukan cold chain, tingkat kedinginan dengan derajat tertentu. Setiap vaksin dari produk yang berbeda juga memerlukan model distribusi yang berbeda. Inilah yang terus kita siapkan supaya nanti daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dalam keadaan baik," jelasnya.

Kepala negara menekankan bahwa setiap tahapan pengadaan vaksin harus melalui kaidah-kaidah ilmiah. Walaupun prosesnya menjadi rumit dan panjang, itu tetap harus dilakukan demi menjamin keamanan vaksin yang diberikan kepada masyarakat.

"Kita memperkirakan vaksinasi akan dimulai akhir tahun ini atau awal tahun depan karena memang proses persiapannya itu tidak hanya menerima vaksin kemudian langsung disuntikkan," tandas mantan Wali Kota Solo itu. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya