Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Jangan Salah Bedakan Pneumonia Biasa dengan Covid-19

Mediaindonesia.com
16/11/2020 02:40
Jangan Salah Bedakan Pneumonia Biasa dengan Covid-19
Petugas medis melakukan tes swab terhadap warga binaan di Rutan Kelas IIB Dumai.(Antara/Aswaddy Hamid)

ADA perbedaan mendasar antara pneumonia biasa dan peradangan paru-paru akibat covid-19. Hal itu ditekankan pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Telly Kamelia.

“Tidak semua pneumonia adalah covid-19. Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan bakteri, virus dan jamur. Sedangkan pneumonia pada covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2,” jelas Telly dalam keterangan resmi, Senin (16/11).

Menurut Telly, perbedaan pneumonia umum dengan covid-19 secara cepat berdampak pada keputusan penanganan. Terutama saat tenaga medis menghadapi kasus perdagangan paru-paru.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp34 Triliun untuk Vaksin Covid-19

Adapun prinsip pengobatan pneumonia berdasarkan penyebab. Sementara itu, pneumonia pada covid-19 diterapi dengan antivirus sebagai pengobatan kausal. Kemudian disertai pengobatan tambahan lain, seperti klorokuin.

“Tetap yang terpenting adalah bagaimana mencegah, agar tidak terkena pneumonia. Karena pada dasarnya, mencegah lebih baik dari mengobati,” pungkas Telly.

Dokter spesialis paru dan pernapasan dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya Feni Fitriani menilai gejala pneumonia akibat covid-19 mirip dengan radang paru-paru biasa. Seperti, muncul demam, infeksi saluran pernapasan dengan gejala batuk kering, pilek, sesak napas dan lesu.

Selain itu, napas penderita tampak sangat cepat dari biasanya. Adapun peradagangan paru-paru akibat covid-19 bisa berlangsung selama 14 hari, atau kurang dari itu.(Ant/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya