Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
UNIVERSITAS Indonesia (UI) melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP UI) berkolaborasi dengan perusahaan Korea Selatan COSMAX PHARMA untuk melakukan joint research terkait transfer teknologi dan produksi dalam negeri untuk produk PCR Machine RT Lamp, Reagent PCR, Rapid Test Antibody, dan Rapid Test Antigen.
Rencana pengembangan produk di dalam negeri ini akan sangat membantu para tenaga medis serta masyarakat dalam menanggulangi pandemi covid-19. Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Nurtami mengatakan upaya ini merupakan wujud sumbangsih bagi bangsa.
“Kami berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti di lingkungan UI untuk bersama-sama mengembangkan produk kesehatan di tengah wabah yang melanda Indonesia dan dunia. Penanganan wabah covid-19 adalah tanggung jawab bersama seluruh anak bangsa,” kata Nurtami dalam pernyataan tertulis, Sabtu (7/11).
Baca juga: GSI Lab dan BenihBaik.com Kerja Sama Tes PCR Gratis
Penelitian ini melibatkan tim peneliti dan ahli dari Fakultas Kedokteran (FKUI), Fakultas Farmasi (FFUI), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI), Fakultas Teknik (FTUI), serta melibatkan laboratorium yang ada di UI. Partisipasi seluruh pihak akan turut meningkatkan produk inovasi dalam negeri dan turut membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi yang mengancam semua elemen bangsa.
COSMAX PHARMA adalah salah satu unit bisnis COSMAX, perusahaan farmasi yang berorientasi pada riset dan pengembangan (R&D) dan didirikan pada 2009 di Korea.
COSMAX PHARMA telah memperoleh sertifikasi untuk Good Manufacturing Practices (GMP) farmasi, GMP perangkat medis, dan ISO 13485, memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat dengan menghadirkan perangkat medis yang diproduksi dengan fasilitas manufaktur farmasi terkemuka.
Selain di Korea, unit bisnis COSMAX juga tersebar di beberapa negara, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Australia, dan Thailand. Inisiasi untuk produksi COSMAX di Indonesia sendiri sudah dimulai sejak 2013.(OL-5)
UNIVERSITAS Indonesia (UI) menuai sorotan dari masyarakat setelah mengundang Peter Berkowitz, peneliti dari Stanford University dan menimbulkan kontroversi,
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tidak mau memberikan komentar mengenai diundangnya akademisi Peter Berkowitz ke Universitas Indonesia (UI).
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
UI menyampaikan tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Menkes Budi Gunadi Sadikin tes antigen mandiri (self testing) dinilai lebih banyak false negatif atau tidak akurat. Seseorang bisa dapat hasil negatif padahal sedang positif covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
Bioquick dan Panbio memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari.
Dalam kegiatan itu, Mayapada Hospital bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan UPTD Puskesmas Kujangsari, bermitra dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun, dari 3.888 unit tempat tidur yang disiapkan, sejauh ini baru terpakai 184 unit
Kemenhub mengeluarkan surat edaran No 56 Tahun 2022 bahwa penumpang pesawat tidak harus melakukan swab PCR dan antigen bagi mereka yang telah divaksin dosis dua dan booster. r.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved