Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Hingga Oktober, Kasus DBD Capai 93.178

Atikah Ishmah Winahyu
01/11/2020 19:06
Hingga Oktober, Kasus DBD Capai 93.178
.(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

MUSIM penghujan berpotensi meningkatkan jumlah kasus demam berdarah (DBD). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga 27 Oktober 2020 terdapat penambahan kasus DBD sebanyak 171, sehingga totalnya mencapai 93.178.

Penambahan jumlah kematian akibat DBD mencapai 6 kasus, sehingga totalnya sebanyak 645. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto mengatakan, untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD, pihaknya melakukan tiga program utama yaitu pengendalian vektor, peningkatan sistem surveilans, serta peningkatan kapasitas terhadap deteksi dini dan tatalaksana kasus.

“Pengendalian vektor supaya tidak digigit nyamuk dengan mengendalikan siklus hidupnya. Itu bisa dikendalikan dengan program di masyarakat yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSM) dengan 3M Plus (menguras, menutup, dan mengubur, plus menghindari gigitan nyamuk). Ini perlu digalakkan terus,” kata Didik kepada Media Indonesia, Minggu (1/10).

Lebih lanjut Didik menjelaskan, pada peningkatan sistem surveilans, petugas tetap melakukan kegiatan di lapangan dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengendalian Vektor (Silantor). Saat ini Kemenkes tengah menggelar pelatihan dan sosialisasi Silantor di empat provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

Pada upaya peningkatan kapasitas, Kemenkes juga menggelar pelatihan cara deteksi dini serta tatalaksana DBD. Menurut Didik, hal ini perlu ditingkatkan karena gejala infeksi covid-19 dan DBD memiliki ciri yang mirip, sehingga para petugas kesehatan harus benar-benar bisa membedakan antara gejala covid-19 dan DBD.

“Diagnosis penyakit covid-19 agak beti-beti (beda tipis), seperti panas panas tinggi. Ini harus kami tekankan kepada teman-teman di puskesmas atau pelayanan di rumah sakit, harus betul-betul bisa membedakan apakah ini covid-19 atau justru DBD,” ulasnya.

Menurut Didik, dibutuhkan peran masyarakat dalam menggalakkan aksi 3M demi mencegah terjangkitnya kasus DBD. Berdasarkan pembaruan terakhir, terdapat 470 kabupaten/kota yang telah terjangkit DBD. Lima kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi yaitu Kabupaten Buleleng sebanyak 3.312 kasus, Kabupaten Badung 2.547 kasus, Kota Bandung 2.363 kasus, Kabupaten Sikka 1.775 kasus, dan Kabupaten Gianyar 1.717 kasus. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya