Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Bulan Depan Vaksin Merah Putih akan Persiapan Uji Hewan

Atikah Ishmah Winahyu
26/10/2020 13:14
Bulan Depan Vaksin Merah Putih akan Persiapan Uji Hewan
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

LEMBAGA Biologi Molekuler (LBM) Eijkman tengah mengembangkan vaksin Merah Putih sebagai upaya penanggulangan pandemi covid-19. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, berdasarkan update minggu kedua Oktober 2020, bulan depan pengembangan vaksin Merah Putih akan memasuki persiapan uji hewan.

“Progres dari vaksin covid-19, saat ini ekspresi proteinnya sedang dalam proses di sel mamalia sedangkan protein N-nya sudah berhasil dieksptesikan. Jadi N-nya sudah diekspresikan, nanti akan menjadi bagian dari bibit vaksin. Kemudian targetnya, bulan depan rencananya kita akan persiapan untuk uji hewan karena sebelum masuk uji klinis di manusia pasti harus diuji hewan,” kata Bambang dalam talkshow Vaksin COVID-19 Selangkah Lagi, Senin (26/10).

Lebih lanjut Bambang menyatakan bahwa fasilitas untuk uji hewan sudah siap. Rencananya, uji hewan akan dilaksanakan di Laboratorium BSL 3 milik LIPI dan menggunakan hewan sejenis tikus yakni mencit yang sudah diimpor dari luar negeri.

“Laboratorium BSL 3 LIPI di Cibiniong sudah disiapkan untuk menguji hewan mamalia dan hewannya sendiri juga sudah datang. Hewan eksperimen harus diimpor karena memang di Indonesia belum ada yang menernakan hewan untuk keperluan riset,” jelasnya.

Kemudian, secara paralel dikembangkan pula deteksi respon imun untuk memeriksa hasil dari vaksinasi dengan pendekatan plaque reduction neutralizing test (PRNT) menggunakan alat Surogate Markers untuk deteksi dan semi-kuantitasi antibody netralisasi.

“Jadi bisa mengukur kira-kira kadar antibodi. Setelah divaksin harus ada pengecekan apakah imun kita muncul, kalau muncul cukup kuat atau tidak untuk nantinya menghadapi virus covid-19,” tuturnya.

Pengembangan vaksin Merah Putih oleh LBM Eijkman menggunakan platform protein rekombinan, dengan dua jenis protein yang menjadi target yaitu S (spike) dan N (nucleocapsid). Protein S merupakan protein yang memfasilitasi penempelan virus pada sel mamalia, sedangkan protein N memfasilitasi pelepasan materi genetik ke dalam sel manusia.

“Kalau S adalah pintunya, N itu yang kemudian menyebabkan virus menyebar ke seluruh tubuh, karena itu fokus dari vaksin yang menggunakan platform protein rekombinan adalah S dan N-nya. Kalau S dan N ditangani, artinya virusnya tidak akan masuk. Atau ketika virusnya masuk bisa dikalahkan oleh antibodi tubuh kita,” tandasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik