Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEBANYAK 253 tenaga kesehatan (nakes) gugur kala menangani covid-19. Karenanya, pemerintah didesak lebih serius melindungi para nakes.
"Dari Maret sampai Oktober, terdapat total 253 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi covid-19," kata anggota tim advokasi dan hubungan eksternal dari tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Eka Mulyana dalam keterangan tertulis, Senin (26/10).
Eka memerinci jumlah itu terdiri dari 141 dokter, 103 perawat, dan sembilan dokter gigi.
Baca juga: Mendagri Minta Forkopimda Waspadai Klaster Covid-19
Para dokter yang wafat terdiri dari 75 dokter umum dan lima di antaranya guru besar, 64 dokter spesialis dan lima di antaranya guru besar, serta dua residen dari 18 IDI provinsi dan 66 IDI kabupaten/kota.
"Lebih dari satu semester masa pandemi ini, angka kematian tenaga medis semakin bertambah dan mengkhawatirkan," ujar dia.
Eka menyebut banyaknya kasus kematian nakes sangat memprihatinkan. Sebab, seluruh nakes berperan menyelamatkan nyawa masyarakat namun gugur saat melaksanakan tugas.
"Tidak ada negara, rumah sakit, atau klinik yang dapat menjaga keamanan pasien kecuali petugas kesehatannya terlindungi dari risiko terpapar covid-19," tegas Eka.
Pemerintah, kata Eka, harus lebih serius memperhatikan keselamatan dan kesehatan nakes. Garda terdepan penanganan covid-19 harus kokoh supaya Indonesia segera bangkit.
"Perlindungan dan keamanan tenaga medis mutlak diperlukan dalam menghadapi pandemi dan butuh peran serta pemerintah pusat, daerah, dan swasta," tutur dia. (OL-1)
Padahal, peran dan posisi molegium dalam sistem pendidikan kedokteran sangat krusial dan menyangkut langsung mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto menilai komunikasi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin harus segera diperbaiki.
Kolegium kedokteran merupakan lembaga ilmiah yang menjaga independensi dalam penetapan standar kompetensi dokter, standar pendidikan profesi dokter yang bersifat otonom.
IDI Jawa Barat (Jabar) mengecam keras tindakan dokter kandungan berinisial MSF di Garut, Jabar. Dia diduga melakukan pelecehan seksual pada pasien
Cuaca yang tidak menentu dapat memperburuk kondisi tubuh yang lemah, memicu lonjakan kasus demam, batuk, pilek, serta penyakit infeksi lain
Dalam kesempatan tersebut, dijelaskan faktor risiko utama yang dapat memicu penyakit jantung, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok.
IDAI menyambut baik kebijakan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menetapkan tunjangan sebesar Rp30 juta per bulan
Diungkap oleh laporan Future Health Index (FHI) 2025 dari Philips, manfaat maksimal hanya bisa dicapai bila ada kepercayaan, transparansi, dan desain yang inklusif.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
KETUA Umum PP PAPDI Eka Ginanjar menilai meski pemerintah memberi karpet merah pada rumah sakit asing atau klinik asing untuk beroperasi di Indonesia, tapi SDM lokal harus dilibatkan.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Oloan menegaskan pentingnya menjaga integritas dan etos kerja selama berada di luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved