Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

253 Orang Gugur, IDI Desak Pemerintah Serius Lindungi Nakes

Theofilus Ifan Sucipto
26/10/2020 10:14
253 Orang Gugur, IDI Desak Pemerintah Serius Lindungi Nakes
Sejumlah nakes mendorong peti jenazah dokter Oki Alfin yang meninggal akibat covid-19, di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau.(ANTARA/FB Anggoro)

SEBANYAK 253 tenaga kesehatan (nakes) gugur kala menangani covid-19. Karenanya, pemerintah didesak lebih serius melindungi para nakes.

"Dari Maret sampai Oktober, terdapat total 253 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi covid-19," kata anggota tim advokasi dan hubungan eksternal dari tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Eka Mulyana dalam keterangan tertulis, Senin (26/10).

Eka memerinci jumlah itu terdiri dari 141 dokter, 103 perawat, dan sembilan dokter gigi.

Baca juga: Mendagri Minta Forkopimda Waspadai Klaster Covid-19

Para dokter yang wafat terdiri dari 75 dokter umum dan lima di antaranya guru besar, 64 dokter spesialis dan lima di antaranya guru besar, serta dua residen dari 18 IDI provinsi dan 66 IDI kabupaten/kota.

"Lebih dari satu semester masa pandemi ini, angka kematian tenaga medis semakin bertambah dan mengkhawatirkan," ujar dia.

Eka menyebut banyaknya kasus kematian nakes sangat memprihatinkan. Sebab, seluruh nakes berperan menyelamatkan nyawa masyarakat namun gugur saat melaksanakan tugas.

"Tidak ada negara, rumah sakit, atau klinik yang dapat menjaga keamanan pasien kecuali petugas kesehatannya terlindungi dari risiko terpapar covid-19," tegas Eka.

Pemerintah, kata Eka, harus lebih serius memperhatikan keselamatan dan kesehatan nakes. Garda terdepan penanganan covid-19 harus kokoh supaya Indonesia segera bangkit.

"Perlindungan dan keamanan tenaga medis mutlak diperlukan dalam menghadapi pandemi dan butuh peran serta pemerintah pusat, daerah, dan swasta," tutur dia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya