Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Imunomodulator Herbal Jadi Alternatif Pengobatan Pasien Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
22/10/2020 21:12
Imunomodulator Herbal Jadi Alternatif Pengobatan Pasien Covid-19
Penelitian imunomodulator sebagai obat untuk pasien Covid-19(Antara/Aditya Pradana Putra)

PANDEMI covid-19 telah berlangsung selama 7 bulan, namun hingga saat ini belum ditemukan terapi maupun pengobatan spesifik bagi infeksi covid-19.

Peneliti pada Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Masteria Yunolvisa Putra salah satu solusi yang dapat menjadi alternatif pengobatan covid-19 yaitu menggunakan imunomodulator yang terbuat dari tanaman herbal lokal.

“Obat herbal dapat meningkatkan imunitas, sehingga dipercaya mampu mencegah dan mengobati covid-19,” kata Masteria dalam webinar, Kamis (22/10).

Masteria menjelaskan, di Indonesia, Badan POM membagi obat herbal dalam tiga kelompok, yaitu jamu tradisional yang sudah dikonsumsi secara turun temurun, obat herbal terstandar yang telah terbutkti keamanan serta manfaatnya dalam uji preklinis dan bahannya sudah terstandar, dan fitofarmaka yang sudah terbukti keamanan serta manfaatnya dalam uji pre kinis dan studi klinis.

Sebagai upaya penanganan covid-19, LIPI bersama UGM, BNPB, Balitbangkes, PDPOTJI, PDPI, dan PT Kalbe Farma bekerja sama dalam mengembangkan imunomodulator bagi pasien covid-19 bergejala ringan. Imunomodulator tersebut mengandung empat tanaman herbal asli Indonesia yaitu sambiloto, meniran, jahe merah, dan daun sembung.

Baca juga : Epidemiolog Minta Jangan Ada Hambatan Uji Klinis Vaksin Covid-19

“Kami memberi nama IMMUNOCOV-19. Kami telah melakukan uji klinis pada 8 Juni 2020 sampai 17 Agustus 2020, jadi 2 bulan uji klinis,” tuturnya.

Uji klinis dilakukan di RSDC Wisma Atlet dan melibatkan 90 subyek. Masteria menuturkan, ada beberapa alasan yang membuatnya menggunakan keempat tanaman tersebut.

Menurutnya, berdasarkan studi klinis, ekstrak jahe merah dapat menekan inflamasi dengan mengurangi pelepasan sitokin proinflamasi. Kemudian, berdasarkan studi klinis, ekstrak meniran mampu mengurangi plasma IL-10 dan meningkatkan level plasma IFN-y dan TNF-a pada pasien TB.

Selanjutnya, berdasarkan studi klinis kapsul sambiloto mampu mengurangi gejala dan durasi penyakit flu. Sedangkan berdasarkan studi in vitro pada daun sembung, ditemukan bahwa ekstrak daun sembung bermanfaat sebagai antioksidan.

“Saat ini kami sudah mengirimkan data ke Badan POM sebagai regulator dan menunggu hasilnya,” tandasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya